Liga 1

ALASAN Pelatih Arema FC Tak Mainkan Striker Anyar Gilbert Alvarez Sejak Awal Saat Lawan Bali United

Inilah alasan Pelatih Arema FC Fernando Valente tak memainkan striker anyar Gilbert Alvarez sejak awal saat lawan Bali United.

|
Penulis: Putu Kartika Viktriani | Editor: Putu Kartika Viktriani
Instagram / @19galvarez
Striker anyar Arema FC, Gilbert Alvarez pengganti Gustavo Almeida. Inilah alasan Pelatih Arema FC Fernanto Valente tak memainkan striker anyar Gilbert Alvarez sejak awal saat lawan Bali United. 

TRIBUN-BALI.COM - Pasca gagal menaklukan Bali United, keputusan Pelatih Arema FC, Fernando Valente tak menurunkan striker barunya jadi sorotan.

Fernando Valente pun akhirnya buka suara terkait keputusannya yang tidak menurunkan Gilbert Alvarez sejak menit pertama pertandingan BRI Liga 1 2023/24 melawan Bali United beberapa hari lalu.

Seperti diketahui Gilbert Alvarez didatangkan Arema FC di bursa transfer pemain putaran kedua.

Ia diproyeksikan sebagai pengganti Gustavo Almeida yang hijrah ke Persija Jakarta.

Tetapi sejak bergabung dengan tim, ia baru diturunkan sebagai pemain pengganti di laga melawan Persik Kediri dan Bali United.

 

Fernando Valente menjelaskan hal tersebut dilakukan karena tidak ingin memaksakan kondisi pemain asal Bolivia yang masih membutuhkan waktu untuk beradaptasi dengan tim dan iklim sepak bola Indonesia.

Ia tidak ingin pemainnya mengalami cedera.

Pasalnya saat ini tim berjuluk Singo Edan itu membutuhkan seluruh tenaga pemainnya untuk segera meninggalkan zona degradasi.

Baca juga: Jadwal Liga 1 Hari Ini: Dewa United Vs Bali United, Simak Prediksi Susunan Pemain dan Head to Head

Ia memberi kode Gilbert Alvarez akan diturunkan ke dalam starting eleven tim saat pekan selanjutnya.

“Kita butuh dia mengatur agar kita tidak kehilangan dia. Alvarez baru latihan, seminggu sudah latihan butuh waktu lebih. Selanjutnya bisa starting,” ungkapnya seperti dikutip dari situs resmi Ligaindonesiabaru.com.

Sementara soal ketajaman yang belum ditunjukkan Gilbert Alvarez, Fernando Valente tidak mau ambil pusing dan percaya pemain barunya itu akan segera menunjukkan kualitasnya sebagai juru gedor andalan tim.

“Saya tidak peduli statistik berapa kali kita sampai di kotak penalti tapi skor yang paling penting. Tidak mudah bisa sampai ke kotak penalti, Alvarez lebih berkembang lagi,” tandasnya.

Valente juga mengaku sangat menyayangkan aksi pemainnya, Ariel Lucero yang melakukan tindakan yang menurutnya keliru dan tidak bisa dibenarkan yang seharusnya tidak terjadi karena merugikan tim.

Aksi Lucero yang dengan menyikut pemain Bali United, Luthfi Kamal hingga berujung kartu merah pada menit ke-72 membuat Arema FC harus kekurangan pemain.

Mulanya terlibat perebutan bola antara Luthfi Kamal dengan Ariel Lucero. Lucero terjatuh saat beradu fisik dengan Luthfi.

Kemudian Luthfi terlihat protes dengan Lucero yang terkesan jatuh dan cedera agar wasit menilai pelanggaran dilakukan Luthfi.

Lucero yang mulanya memperlihatkan gimik kesakitan cedera seketika langsung bisa berdiri dan berlari mendekati Luthfi dan sontak langsung menyikutnya dengan sengaja.

Sebuah perbuatan yang tak pantas dilakukan seorang pesepak bola profesional.

Padahal di waktu tersebut, Arema tengah butuh mengejar ketertinggalan dari Bali United, setelah memperkecil kedudukan menjadi 3-2.

Waktu masih 18 menit, Arema FC harus bermain dengan 10 pemain akibat aksi tidak terpuji dari Ariel Lucero.

Bahkan sang pelatih terang-terangan menyayangkan aksi pemainnya dengan menyebut itu adalah tindakan bodoh saat tim membutuhkan kemenangan, di luar Bali United yang memang tampil dominan dengan kualitasnya.

"Saya merasa main melawan 3 tim, lawan kuat, wasit ada keputusan kurang bagus, kami membuat kesalahan, memberikan 3 gol lawan."

"Tidak mudah buat poin, tapi tim kami tidak menyerah."

"Pemain punya semangat. Kami selalu fight untuk hasilnya."

"Kami mencoba mengembalikan hasilnya, tapi dengan kartu merah yang sangat bodoh membuat situasi tambah sulit."

"Bermain di situasi ini, kami bertarung sampai habis," tandas Fernando Valente seusai laga.

Meskipun bermain dengan 10 pemain, Arema FC terus mencoba tampil terbuka dan berinisiatif terus menyerang ke lini pertahanan Bali United untuk paling tidak mendapatkan hasil imbang 1 poin, namun keberuntungan tidak berpihak pada tim berjuluk Singo Edan itu.

"Kami punya ide yang sangat jelas untuk memenangkan pertandingan."

"Saya tidak mencari alasan untuk ini, menghadapi realita, situasi tidak mudah."

"Kami ada momen mengontrol pertandingan, tapi ada kartu merah bodoh."

"Memang sepak bola kami harus melawan diri kita sendiri."

"Kontrol emosi penting. Saya tidak bisa terima keputusan buruk pemain," tukasnya.

Kedepan Valente mencoba untuk menyegarkan kembali tim agar tampil lebih konsisten dalam pertandingan dengan tidak membuat kesalahan-kesalahan.

"Membuat kesalahan harus tanggung jawab dengan apa yang kita kerjakan. Tidak mudah, bukan berarti tidak mungkin," ucap pelatih asal Portugal ini.

(*)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved