Serba Serbi
Kajeng Kliwon Pamelastali atau Watugunung Runtuh, Ini Persembahan dan Tempat yang Dihaturkan
Kajeng Kliwon Pamelastali atau Watugunung Runtuh, Ini Persembahan dan Tempat yang Dihaturkan
Sesajian tersebut diberikan dengan harapan rumah tangga dan anggota keluarga mendapatkan keselamatan.
Selain itu, sesajian tersebut juga merupakan ungkapan rasa terima kasih atas segala yang telah diberikan Sang Hyang Widhi.
Terkait Pancawara Kliwon, dalam Lontar Sundarigama disebutkan:
Nihan taya amanah, kunang ring panca terane, semadi Bhatara Siwa, sayogia wong anadaha tirtha gocara, ngaturaken wangi ring sanggar, muang luwuring paturon maneher menganing akna cita.
Wehana sasuguh ring natar umah, sanggar, ring dengen, dening sega kepel duang kepel dadi atanding, wehakna ada telung tanding, iwaknia bawang jae.
Kang sinambat ring natar, Sang Kala Bucari.
Ring sanggar Bhuta Bucari.
Ne ring dengen, Sang Durga Bucari
Ika pada wehana labaan, nangken kaliyon, kinon rumaksa umah, nimitania. Pada anemu sadia rahayu. Kunang yan kala biyantara keliyon, pakerti tunggal kayeng lagi.
Baca juga: Persembahan Saat Kajeng Kliwon, Jangan Lupa Haturkan Ini, Beryoganya Bhatara Siwa
Artinya saat Pancawara Kliwon, merupakan payogan atau beryoganya Bhatara Siwa.
Pada saat ini sepatutnya melakukan penyucian dengan mempersembahkan wangi-wangian bertempat di merajan, dan diatas tempat tidur.
Sedangkan di halaman rumah, halaman merajan dan pintu keluar masuk pekarangan rumah, patut juga mempersembahkan segehan kepel dua kepel menjadi satu tanding, dan setiap tempat tersebut, disuguhkan tiga tanding yaitu:
Di halaman merajan, kepada Sang Bhuta Bhucari.
Di pintu keluar masuk, kepada Sang Durgha Bhucari.
Dan untuk di halaman rumah, kepada Sang Kala Bhucari.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.