Berita Gianyar
Petani di Desa Sidan Gianyar Bali Cemas, Jelang Musim Tanam Saluran Irigasi Tertutup Longsor
Petani di Desa Sidan Gianyar Bali Cemas, Jelang Musim Tanam Saluran Irigasi Tertutup Longsor
Penulis: I Wayan Eri Gunarta | Editor: Putu Kartika Viktriani
TRIBUN-BALI.COM, GIANYAR - Sejumlah petani di Subak Labak, Desa Sidan, Kecamatan Gianyar, Gianyar, Bali, saat ini sedang cemas.
Sebab, saluran irigasi mereka tertutup material longsor.
Terlebih lagi, beberapa saat ini, mereka akan memasuki musim tanam.
Jika material tetsebut tak kunjung dinormalkan oleh pihak terkait, mereka takut tanaman padi mereka gagal, dikarenakan tak mendapatkan air.
Pekaseh Subak Labak Sidan, Dewa Putu Eka Pramana, Minggu 10 Desember 2023 mengatakan, pembersihan material longsor tersebut tidak bisa dilakukan secara manual atau gotong royong menggunakan tenaga manusia.
Sebab, volume materialnya cukup banyak.
Selain tanah, juga terdapat material bangunan, sehingga harus menggunakan alat berat.
Pihaknya pun telah meminta bantuan pada pihak terkait.
Namun sampai saat ini, belum ada tindak lanjut.
"Kami sudah laporkan kejadian ini, hanya saja dihimbau untuk koordinasi dengan warga," ujarnya.
Baca juga: 827 Lakalantas Terjadi di Tabanan Bali Selama Hampir Setahun, 67 Pengguna Jalan Meninggal Dunia
Pihaknya pun berharap ada pihak yang segera bisa mencarikan solusi.
Sebab, saat ini sudah memasuki musim tanam.
Dan, tentunya petani membutuhkan air irigasi yang stabil.
"Mudah-mudahan segera ada solusi," ujarnya.
Dewa Pramana mengungkapkan, jebolnya senderan tersebut terjadi karena hujan lebat beberapa hari lalu.
"Setelah jebolnya senderan, saya selaku pekaseh sudah melaporkan kejadian tersebut, karena pentingnya saluran irigasi ini, terlebih memasuki musim tanam," ujarnya.
Ia mengungkapkan, pihaknya tak berani memaksakan anggota subak untuk penanganan secara manual.
Sebab, risikonya cukup tinggi.
"Lokasi saluran irigasi tepat berada di bawah senderan, karena itu kami tidak berani untuk membersihkan material longsoran, takutnya terjadi longsor susulan," tandasnya.
Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Gianyar, I Gusti Ngurah Dibya Presasta mengatakan, pihaknya telah mendapatkan laporan tersebut.
Namun dalam kajiannya, hal tersebut terlebih dahulu harus diselesaikan di tingkat desa.
Sebab tertutupnya saluran irigasi tersebut, dikarenakan kelalaian pemilik bangunan atau senderan.
"Kami arahkan agar diselesaikan oleh pihak berwajib dan kepala desa, agar pemilik senderannya bertanggung jawab. Jadi harusnya memang pemilik senderan lah yang bertanggung jawab karena kelalaiannya," ujarnya.
Kepala Desa Sidan, I Made Sukra Suyasa belum bisa memberikan banyak komentar, karena sedang sakit.
Namun kata dia, pihaknya akan berkoordinasi dengan Dinas Pekerjaan Umum Gianyar.
"Karena arena berat, alat berat tidak memadai, kami masih kordinasi sama Dinas PU," ujarnya.
(*)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.