Berita Bali
Tarif Mahal Taksi Online di Bandara Ngurah Rai Tidak Lantas Membuat Driver Untung Besar
Keluhan publik mengenai mahalnya tarif taksi online di Bandara Ngurah Rai yang ramai di media sosial rupanya tidak lantas membuat para driver untung
TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Keluhan publik mengenai mahalnya tarif taksi online di Bandara Ngurah Rai yang ramai di media sosial rupanya tidak lantas membuat para driver untung besar.
Sebab tarif tersebut tidak dinikmati seluruhnya oleh para driver.
Salah seorang driver taksi online di Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, mengatakan, dalam setiap ongkos yang dibayarkan oleh penumpang banyak potongan dan biaya lain yang harus dibayarkan oleh driver agar mereka bisa mendapatkan hak mangkal di dalam bandara.
Baca juga: Iptu I Nyoman Madriana Resmi Menjabat Kasat Resnarkoba Polres Kawasan Bandara I Gusti Ngurah Rai
Hal itu karena banyak pihak yang terlibat dalam memungut biaya sehingga komponen tarif transportasi di bandara menjadi banyak dan lebih mahal.
Pertama untuk bisa mendapatkan hak mangkal atau mengangkut penumpang di bandara, driver harus bergabung menjadi anggota koperasi.
Biaya keanggotaan pun beragam, tergantung pada kemudahan yang akan diperoleh si driver.
“Kalau saya sendiri, saya ambil yang biaya keanggotaannya Rp6 juta. Dan itu harus diperpanjang setiap tahun,” ujar seorang driver taksi online saat ditemui di bandara.
Baca juga: Kasus Pneumonia Misterius Bertambah, Kemenkes Perketat Bandara, Dinkes se-Bali Diminta Waspada
Selain biaya keanggotaan, koperasi juga ikut mengambil bagian dari ongkos yang diperoleh para driver.
Namun ia enggan membeberkan nilai persentase potongan bagi koperasi untuk setiap orderan. Selain itu, ada juga biaya yang dikenakan oleh Angkasa Pura selaku pengelola bandara.
Meskipun sudah memiliki keanggotaan, para driver yang mangkal di bandara juga masih harus dikenakan biaya parkir yang biayanya cukup besar, yakni mencapai Rp10.000 per jam.
Kemudian untuk taksi online, tarif yang dikenakan juga ada bagian dari aplikator yang memang biayanya sudah ditentukan sesuai regulasi.
Baca juga: PDIP Sebut Jalan Tol Lebih Prioritas, Tanggapi Tim Prabowo Kampanye Pembangunan Bandara Bali Utara
Walaupun mengaku tidak terlalu keberatan, namun para driver taksi online di bandara ini memahami beban tarif yang diterima konsumen menjadi lebih mahal dengan banyaknya komponen biaya.
Sebagai driver ia mengaku tidak bisa berbuat apa-apa, dan hanya mengikuti aturan main yang ada di dalam bandara.
Sebelumnya, banyak wisatawan yang mengeluhkan mengenai mahalnya tarif transportasi dari Bandara Ngurah Rai ke tempat tujuan mereka menginap saat berwisata di Bali.
Baca juga: Penerbangan Perdana Vistara dari New Delhi Disambut Meriah di Bandara Ngurah Rai
Para netizen menilai tarif yang dikenakan terlalu mahal alias tidak sepadan dengan jarak tujuan.
Untuk jarak sekitar 4 KM saja, tarifnya mencapai Rp109.000. Bahkan tarif ke daerah Sukawati dari bandara bisa mencapai Rp400,000 lebih untuk sekali perjalanan.
"Rencana mo ke Bali sendirian, begitu buka ini (aplikasi Grab Car) jiwa backpackerku merontaaa....mahal juga ya dari bandara ke Denpasar," tutur Eka Mustikasari, wisatawan lokal yang dikutip akun instagram @Indozone.id. (*)
WAGUB Giri Prasta Menjamin Tak Ada Intervensi Terhadap Wartawan, Kasus Apa? |
![]() |
---|
BANGUN Minta Kode Etik Pers Ditegakkan, PWI Pusat Lantik Kepengurusan PWI dan IKWI Bali 2025-2030 |
![]() |
---|
Layar Perdana Besok, Berikut Jadwal dan Harga Tiket Kapal Cepat Bahari, Rute Banyuwangi-Denpasar |
![]() |
---|
Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Pastikan Ketersediaan Beras di Bali Surplus |
![]() |
---|
Wagub Giri Prasta Turunkan Tim Cegah Peredaran Beras Oplosan di Bali |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.