Bali United

Curhatan Fans Enggan Datang ke Stadion Dipta, Singgung Performa Bali United dan 'Kenyamanan' Hilang

Menjadi tim berprestasi dengan mengoleksi dua trofi juara Liga 1 dan musim ini bertengger di posisi 2 papan atas tak membuat Bali United kaya dukungan

Penulis: Adrian Amurwonegoro | Editor: I Putu Juniadhy Eka Putra
Istimewa
Aksi North Side Boys di Stadion Kapten I Wayan Dipta Gianyar Bali. 

TRIBUN-BALI.COM, GIANYAR - Menjadi tim berprestasi dengan mengoleksi dua trofi juara Liga 1 dan musim ini bertengger di posisi 2 papan atas tak membuat Bali United kaya dukungan.

Memiliki stadion dengan bertaraf internasional, dengan kualitas rumput yang bisa dikatakan menjadi salah satu rumput terbaik dari stadion peserta Liga 1 lainnya.

Selain itu memiliki training center yang begitu mewah berada di tepi pantai, tak cukup membuat Bali United diagung-agungkan seperti klub-klub lain yang begitu ramai riuh penonton di setiap menggelar laga kandang. 

Stadion Kapten I Wayan Dipta Gianyar, bali yang sudah dipermak secantik mungkin menjadi stadion elit justru kehilangan gairah animo penontonnya.

Kondisi yang jauh berbeda di tahun - tahun 2019 ke bawah, fans bisa dikatakan sampai berjubel hingga melebihi kapasitas, namun sekarang, bangku terisi 50 persen pun menjadi pemandangan langka. 

Baca juga: Komentar Mario Gomez Usai Radja Nainggolan Debut Bersama Bhayangkara FC, Sebut Pemain yang Simpel

Serdadu Tridatu dahulu memiliki kelompok suporter Brigaz Bali di Tribun Selatan yang sekarang tampak menjadi bangku kosong. 

Kemudian di tribun timur ada kelompok suporter Semeton Dewata yang juga aktif bikin koreografi namun sekarang juga telah menghilang, hanya tersisa penonton dari beberapa komunitas dan penonton independen.

Kemudian di tribun utara yang dikenl atraktif melalui aksi kelompok North Side Boys 12 saat ini juga perlahan mulai berkurang massanya, nyaris tak ada lagi gemuruh dan koreo menakjubkan di tribun utara.


Selama 22 pekan putaran pertama dengan menggelar 12 laga kandang, jumlah penonton belum pernah mencapai 50 persen dari kapasitas sekitar 18 ribu penonton. 

Laga pembuka Liga 1 musim ini melawan PSS Sleman pun jumlahnya hanya 3.450 penonton, melawan Madura United 3.800 penonton, melawan Dewa United 5.489, melawan Persik Kediri 7.499 penonton.

Kemudian, melawan PSM Makassar 3.304 penonton, melawan Barito Putera 5.873 penonton, melawan RANS Nusantara 6. 845 penonton, melawan Persikabo 1973 2.697  penonton, melawan Persebaya Surabaya 4.507 penonton, melawan Persita Tangerang berjumlah 2.811 penonton, melawan Borneo FC 9.620 penonton, dan melawan Arema FC 2.426 penonton. 

Bali United hingga pekan ke 22 memiliki total penonton berjumlah sekitar 58,4 ribu dengan rata-rata 4,8 ribu penonton setiap pertandingannya. 

Menjadi tanda tanya besar ke mana suporter Bali United, Akankah upaya penjualan tiiket secara offline mampu menarik animo penonton akan datang ke stadion lagi dengan momentum laga besar melawan Persib Bandung. 

Ekspresi Privat Mbarga dalam laga pekan kedelapan Liga 1 2023-2024 antara Bali United vs PSM Makassar di Stadion Kapten I Wayan Dipta, Jumat (11/8/2023). Terkini, Bali United akan melawan Lee Man (Hong Kong) pada kualifikasi Liga Champions 2023-2024 di Stadion Hong Kong, Rabu (16/8/2023) malam WIB.
Ekspresi Privat Mbarga dalam laga pekan kedelapan Liga 1 2023-2024 antara Bali United vs PSM Makassar di Stadion Kapten I Wayan Dipta, Jumat (11/8/2023). Terkini, Bali United akan melawan Lee Man (Hong Kong) pada kualifikasi Liga Champions 2023-2024 di Stadion Hong Kong, Rabu (16/8/2023) malam WIB. (Dok. Bali United)

Berdasarkan informasi yang dihimpun Tribun Bali, jumlah tiket offline yang sudah terjual di  loket Bali United Cafe sold out berjumlah 10.500 lembar tiket terjual. 

Diprediksi setelah pembukaan loket tiket offline ini, jumlah penonton Bali United musim ini bakal mencatatkan rekor baru setelah sebelumnya jumlah penonton terbanyak saat laga melawan Borneo FC berjumlah sekitar 9.620 penonton pada pertemuan di putaran kedua kemarin. 

Faktor Penyebab Penurunan Jumlah Penonton Bali United

Pentolan kelompok suporter Bali United Brigaz Bali, Ahmad Bersih menyampaikan bahwa salah satu faktor penurunan jumlah penonton karena peralihan sistem pembelian tiket dari sistem offline ke online melalui aplikasi serta kenaikan harga tiket. 

Baca juga: Rekor Top Tim Teco, Laga Bali United vs Persib Bandung Bojan Hodak Akui Berat tapi Tepis Tertekan

"Suporter Bali tidak seperti suporter yang ada di luar sana, mereka terdiri dari beberapa kategori ada suporter yang memberikan suport langsung ke tim dalam keadaan apapun timnya contohnya yang akhir-akhir ini yang bisa kita lihat walau dalam kondisi hujan-hujan maupun panas-panas mereka slalu rela untuk datang ke Stadion untuk mengawal tim kebanggaannya," iujar Ahmad kepada Tribun Bali, pada Minggu 17 Desember 2023. 

"Berikutnya suporter yang datang kalau timnya sedang bagus-bagus dan kalau merosot tidak mau datang ke stadion. Lalu, ada penikmat bola, ini volumenya lumayan banyak keberadaannya mereka ini tidak peduli yang penting tim main baik, menarik dan memuaskan mereka," imbuhnya.

Sementara itu, mengenai koreografi yang hampa di tribun Selatan, jangankan koreo, tribun pun kerap terlihat nyaris kosong. Meski begitu, Ahmad mengaku tetap mendukung Bali United

"Masalah koreografi otomatis sepi juga karna keberadaan mereka yang datang tidak begitu rame, kalau masalah dukungan saya yakin masih tetap ada namun kembali ke tadi ada fase di mana suporter Bali agak menurun karena beberapa hal diantaranya beralihnya cara beli tiket dari offline ke online," jelasnya. 

"Kalau dibilang banyak faktor pengaruhnya masalah kenaikan tiket signifikan 60 ribu ke 100 ribu, walaupun memang ada tiket khusus sampai sampai H-1 harga 80, jangkauan suporter Bali belum siap," imbuh Ahmad. 

Di samping itu, yang juga melandasi faktor keengganan suporter ke stadion, kata Ahmad adalah masalah aturan masuk ke dalam stadion. 

"Terus masalah-masalah aturan masuk ke stadion juga menjadi kendala, salah satunya tidak boleh merokok," tuturnya. 

"Walaupun memang, panpel jangan lah terlalu keras dengan suporter sendiri, suporter tamu dilonggarkan, sama kita ketat banget sampai ke kantong, kaus kaki di periksa, malah suporter luar bisa masuk yang aturannya tidak boleh, malah ada perusakan, ada suporter tamu rokok dibiarin, tapi dengan kita sendiri sammpai dikejar, banyak yang protes, galaknya luar biasa,"  bebernya. 

SELEBRASI, Jefferson de Assis usai mencetak gol dalam pertandingan Bali United vs Arema FC yang digelar di Stadion Kapten I Wayan Dipta Gianyar pada Senin 4 Desember 2023.
SELEBRASI, Jefferson de Assis usai mencetak gol dalam pertandingan Bali United vs Arema FC yang digelar di Stadion Kapten I Wayan Dipta Gianyar pada Senin 4 Desember 2023. (Dok. Bali United)

Termasuk ada suporter yang mogok karena terlanjur menyerukan boikot tidak ke stadion, kemudian tidak mau ke stadion alasan permainan monoton, pemain tua-tua

"Sebenarnya sekarang sampai ke peringkat no 2 mereka harusnya sadar, ada perubahan, mereka tidak sadar justru tim ini menjuarai 2 kali juara, mungkin suporter muda sekarang menginginkan perubahan besar besaran tanpa tahu dapur Bali United," tuturnya.

Dari segi permainan, sejatinya, Bali United telah membuktikan mampu bersaing di 4 besar papan atas dan memiliki peluang juara ketiga kalinya. 

"Permainan sekarang bisa bersaing di 4 besar, ada kemungkinan juara, peluang masih sangat besar tapi ya itulah kata boikot keluar dari beberapa suporter pengaruh animo penonoton suporter," ujarnya.

Akan tetapi dengan adanya gebrakan manajemen mengembalikan sistem tiket penjualan offline  dirasanya menjadi langkah bagus untuk menyedot kembalil animo penonton. 

"Namun di laga lawan Persib ada gebrakan adanya tiket offline dibuka di Bali United Cafe, walau sistemnya sama ke email tiketnya, tapi ini langkah bagus,"  ujarnya.

Baca juga: Bali United vs Persib Bandung, Momentum Semeton Dewata Kembali Penuhi Dipta, 10.500 Tiket Sold Out

"Pada intinya, suatu saat akan rame kembali dengan berjalannya waktu dan juga mulai ada perubahan apalagi ada di 4 besar play off, cahampionship mudah mudahan Bali United di 4 besar massa pulih kembali sedia kala penonton suporter datang semua," jabar Ahmad. 

Soal Harga Tiket Tiba-tiba Naik Jadi Salah Satu Alasan

Sementara itu, Kelompok suporter North Bali Hooligan, Dewa Yudhistira menyampaikan, terkait sepinya laga-laga home Bali United, salah satunya adalah kisruh diawal kompetisi terkait harga tiket yang tiba-tiiba naik ditambah minimnya sosialisasi tentang hal tersebut ke basis2 supporter Bali. 

"Lalu gaya permainan Bali United diawal kompetisi yang monoton dan tidak enak ditonton serta 'suka' guling-gulingnya yang bikin suporter semakin malas untuk ke stadion," tuturnya.

Selain itu, terlalu ketatnya aturan panpel pertandingan terkait rokok dan vape bahkan ada kasus bendera diperiksa ketat yang mana artinya 'nyaman' versi suporter sudah tidak ada lagi di Stadion Dipta.

"Situasi ini memerlukan PDKT kembali antara manajemen dan suporter seperti orang pacaran kadang ada situasi renggang dalam hubungan sehingga perlu komunikasi, rangkul kami lagi. Semoga dengan posisi BUFC diklasemen saat ini bisa membuat fans kembali ke stadion walaupun di AFC cup kembali babak belur,"  katanya.

"Match vs persib saya melihat mulai ada rasa jengah dari supporter Bali untuk kembali meramaikan tribun, kita lihat senin ini dan jika memang mulai rame ingat kembali PDKT itu ya manajemen," serunya. 

Sementara itu, pihak klub melalui Pelatih Kepala Bali United Stefano Cugurra, tak pernah berubah harapannya dengan suporter yakni meminta suporter untuk terus memenuhi stadion yang mampu memompa semangat Ricky Fajrin cs berjuang di atas lapangan. 

"Saya dan tim hanya berharap mudah-mudahan stadion penuh. Buat pemain Bali punya penuh semangat untuk bisa meraih poin maksimal, ini pertanidngan terakhir akhir tahun semoga bisa menutup tahun, ramai suporter kita lebih senang, dapat info stadion kemungkinan penuh pemain kita lebih bersemangat,"  ucap Teco.

(*)

Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved