Konflik Palestina VS Israel

Hamas Rilis Video 2 Sandera Israel, Layangkan Kritik Pedas Ke Netanyahu: Anda Ingin Kami Mati

Hamas kembali merilis video 2 Sandera Israel yang memohon untuk diselamatkan, sindir Benjamin Netanyahu yang disebut sengaja membiarkan warganya mati.

Al-Quds Via Tribunnews
Dua warga Israel yang disandera oleh Hamas di Jalur Gaza terlihat dalam video yang dirilis oleh sayap militer Jihad Islam Palestina (PIJ), Brigade Al-Quds pada Selasa (19/12/2023) malam. 

TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Hamas kembali merilis video 2 Sandera Israel yang memohon untuk diselamatkan, sindir Benjamin Netanyahu yang disebut sengaja membiarkan warganya mati.

Brigade Al-Quds, selaku sayap militer Jihad Islam Palestina (PIJ), baru-baru ini merilis video yang memperlihatkan dua sandera yang menjadi tawanan mereka di Gaza, dimana mereka juga bekerja sama dengan Gerakan Perlawanan Islam (Hamas) di Jalur Gaza.

Terlihat kedua sandera pria paruh baya itu memohon agar Perdana Menteri Palestina yang menjabat saat ini, yakni Benjamin Netanyahu, untuk membebaskan mereka dari jeratan Hamas

Sementara itu, kedua sandera ini menegaskan jika mereka beresiko akan terbunuh imbas agresi pasukan IDF di Jalur Gaza. 

Baca juga: Israel Ketar-Ketir Dikeroyok Berbagai Arah, Rudal Lebanon Hancurkan Iron Dome Israel

Tak hanya itu, dengan lantang dan tegas mereka juga mengkritik Pemerintahan Israel yang seakan membiarkan mereka terbengkalai di sini.

Bahkan tak tanggung-tanggung, mereka juga menyebutkan jika Pemerintah ingin menerima mereka dalam keadaan mayat bukan bernyawa. 

Dalam rekaman tersebut, mereka juga memaparkan bagaimana serangan udara yang dilakukan IDF begitu mengancam nyawa mereka.

Permohonan tersebut adalah bentuk putus asa para sandera yang tak kunjung mendapatkan kepastikan akan keselamatan mereka. 

"Tidak ada jaminan bahwa tentara (Israel) tidak akan mengebom kami. Kami berisiko mati kapan saja. Salah satu peluru kami bisa menimpa kami," kata sandera pertama dalam video yang dirilis oleh Brigade Al-Quds, Selasa (19/12/2023) malam, dikutip dari Al-Quds dilansir Tribunnews.com.

"Kami merasa Anda tidak ingin kami kembali hidup-hidup. Anda ingin menerima kami sebagai mayat, karena upaya Anda untuk menurunkan batas negosiasi," lanjutnya, mengkritik Netanyahu.

Baca juga: Menhan AS Datangi Netanyahu di Tel Aviv, Desak Israel Akhiri Operasi Militer di Gaza

Sementara itu, sandera kedua, Elad Katzir (47), menekankan kehidupan mereka terancam di Jalur Gaza karena rudal Israel yang bisa membunuh mereka.

“Bahaya terhadap hidup kami terus berlanjut, dan sulit untuk terus tinggal di sini, karena rudal tentara Israel yang mengancam kehidupan kami,” katanya.

Dia juga meminta Netanyahu dan semua pengambil keputusan di pemerintahan Israel untuk melakukan intervensi guna mencapai gencatan senjata dan mencapai kesepakatan pertukaran sandera.

"Kami ingin kembali ke keluarga kami. Kami tidak ingin mati di sini di Gaza,” lanjutnya.

3 Sandera Israel Memohon Belas Kasihan Pemerintah Agar Dipulangkan

3 Sandera Israel yang masih ditahan Hamas memohon untuk dibebaskan, tinggalkan 3 pesan menohok ini.

Sebanyak 3 sandera Israel yang masih ditahan Hamas memohon untuk segera dibebaskan, tinggalkan 3 pesan monohok ini ke kampung halaman. 

Terdapat 3 sandera yang hingga saat ini masih ditahan oleh Hamas, semua merupakan lansia. 

Dalam video klip yang baru-baru ini dirilis oleh Hamas, menggambarkan kesedihan yang dialami oleh ketiga pria lanjut usia ini. 

Baca juga: Staf Kedubes Terbunuh di Gaza, Prancis Kutuk Aksi Israel dalam Penyerangan Terbaru

Selain itu mereka juga mengungkapkan ketakutan akan menjadi korban serangan Udara Pasukan IDF.

Dilansir Tribunnews.com, para sandera menyampaikan pesan dan pertanyaan tentang masa depan dan keselamatan mereka.

"Jangan biarkan kami menjadi tua,” kata mereka dalam cuplikan video pesan dari tahanan lanjut usia Israel yang ditahan oleh pejuang Hamas.

Brigade Al-Qassam, sayap militer Hamas menerbitkan video pada Senin malam sebuah video yang menunjukkan tiga sandera lanjut usia Israel yang masih ditahan.

Mereka menuntut pembebasan mereka dengan cara apa pun.

Video yang dia publikasikan Brigade Al-Qassam di akun Telegram dimulai dengan kalimat “Jangan biarkan kami menjadi tua”.

Video itu ditulis dalam tiga bahasa: Ibrani, Arab, dan Inggris.

Setelah itu, muncul 3 orang lansia Israel, dan orang yang di tengah berbicara dan memperkenalkan dirinya sebagai Haim Berri, yang berusia 79 tahun.

Dia menyebutkan bahwa dia adalah Kibtus Nir Oz, yang dekat dengan Gaza, dan berkata:

“Saya di sini bersama sekelompok orang lanjut usia, semuanya menderita penyakit kronis dan menderita kondisi yang sangat parah.”

Dia menambahkan, “Kami adalah generasi yang membangun negara (Israel). Kami adalah mitra dalam membangun tentara, dan saya tidak mengerti mengapa kami ditinggalkan di sini?”

Baca juga: Staf Kedubes Terbunuh di Gaza, Prancis Kutuk Aksi Israel dalam Penyerangan Terbaru

Dia melanjutkan, “Anda harus membebaskan kami bagaimanapun caranya.”

"Kami tidak ingin menjadi korban penyerangan Angkatan Udara (Israel). Bebaskan kami tanpa syarat.”

Dia mengakhiri pesannya dengan mengatakan, “Jangan biarkan kami menjadi tua,” dan kemudian dua tahanan lainnya yang muncul dalam video tersebut mengulangi pesan yang sama.

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved