Liburan Nataru di Bali
Akhir Tahun Biasanya Puncaknya Sampah, Kini Pantai di Wilayah Badung Bali Masih Bersih
Akhir Tahun Biasanya Puncaknya Sampah, Kini Pantai di Wilayah Badung Bali Masih Bersih
Penulis: I Komang Agus Aryanta | Editor: Putu Kartika Viktriani
TRIBUN-BALI.COM, MANGUPURA – Pesisir pantai di wilayah Badung, Bali kini tidak seperti tahun-tahun sebelumnya.
Pasalnya, pada akhir tahun biasanya menjadi puncaknya sampah kiriman, namun kini sampah masih minim.
Hal itu pun sangat disyukuri Pemerintah kabupaten Badung, mengingat momen akhir tahun merupakan momen meningkatnya jumlah kunjungan.
Kendati demikian, Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) setempat masih tetap menyiapkan tenaga kebersihan, untuk mengantisipasi hal itu.
Koordinator Deteksi dan Evakuasi Sampah Laut Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Kabupaten Badung, I Made Gde Dwipayana yang dikonfirmasi Rabu 27 Desember 2023 tidak memungkiri hal tersebut.
Kata dia, Desember biasanya memang merupakan puncak dari menepinya sampah kiriman di pantai barat Kabupaten Badung.
“Bisanya banyak sampah. Namun nyatanya, hingga kini sampah kiriman masih terbilang sepi,” ujar Gde Dwipayana.
Baca juga: TOSS Centre Kewalahan Kelola Sampah, Tambah Mesin Stabilizer, Akan Tambah Shift Kerja Pemilah Sampah
Pihaknya mengakui jika, tahun-tahun sebelumnya, sampah kiriman sudah mulai muncul di bulan Oktober.
Bahkan pada akhir tahun atau bulan Desember biasanya puncak datangnya sampah.
Kendati demikian, sejatinya untuk periode tahun ini, sampah kiriman sesungguhnya sudah mulai muncul sejak November lalu.
Utamanya pada bentang pantai barat sisi utara Kabupaten Badung.
Namun volumenya itu masih sangat sedikit, jika dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya.
“Seperti di Petitenget, Batu Bolong, dan Pererenan, jenisnya rumput laut dan ranting-ranting kecil. Datangnya juga tidak intens setiap hari,” jelasnya
Menurut dia, datangnya sampah kiriman sangat erat kaitannya dengan turunnya hujan.
Sementara saat ini, meski sudah memasuki musim hujan, turunnya hujan terbilang masih sangat jarang terjadi.
“Kalau angin barat dan hujan sudah intens terjadi, biasanya pasti akan diikuti oleh menepinya sampah di pesisir barat,” bebernya.
Walau demikian, Dwipayana menyebut DLHK Kabupaten Badung tetap siaga melakukan langkah penyikapan ketika sampah datang.
Termasuk dengan menurunkan armada berupa 4 unit alat berat dan 3 unit beach cleaner.
“Saat ini kami rutin telah melakukan langkah penyisiran. Semua alat sudah kami pastikan dalam kondisi siap tempur. Tapi di sisi lain kami tetap berharap semoga benar-benar tidak ada sampah kiriman yang datang,” imbuhnya. (*)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.