TOSS Centre Kewalahan Kelola Sampah, Tambah Mesin Stabilizer, Akan Tambah Shift Kerja Pemilah Sampah

TOSS Centre Kewalahan Kelola Sampah, Tambah Mesin Stabilizer, Akan Tambah Shift Kerja Pemilah Sampah

Penulis: Eka Mita Suputra | Editor: Putu Kartika Viktriani
Istimewa
Aktivitas pengolahan sampah di TOSS Centre Karangdadi, Kusamba belum lama ini 

SEMARAPURA,TRIBUN-BALI.COM - Permasalahan sampah di Kabupaten Klungkung, Bali, tidak terlepas dari keterbatasan TOSS (tempat olah sampah setempat) untuk mengelola sampah dari masyarakat.

Bahkan setiap harinya, ada sekitar 10 truck sampah yang tidak berhasil dikelola di TOSS.

Pj Bupati Klungkung Nyoman Jendrika telah melakukan pemantauan ke TOSS (Tempat Olah Sampah Setempat) di Dusun Karangdadi, Desa Kusamba, Kecamatan Dawan untuk mengatasi masalah sampah di Klungkung.

Ia menemukan beberapa permasalahan yang harus segera ditangani.

Misalnya saja mesin di TOSS, yang ternyata kewalahan mengelola sampah.

Dalam sehari mesin pengolah sampah di TOSS Centre hanya bekerja selama 5 jam.

Hal ini membuat dalam sehari masih ada rata-rata 10 truck sampah yang tidak terkelola.

"Jadi TOSS ini ternyata efektif bekerja selama 5 jam sehari. Solusinya, pemda akan segera pengadaan alat stabilizer. Sehingga mesin pengolah sampah ini tidak mudah panas dan lebih efektif dalam mengolah sampah," ujar Jendrika, Selasa 26 Desember 2023.

Baca juga: Sehari Hasilkan 12 Ton Sampah, Selama Denfest Angkut 48 Ton Sampah

Dengan penambahan alat tambahan tersebut, diharapkan mesin di TOSS dapat beroperasi efektif selama 12 jam.

Dengan demikian, operasional di TOSS juga bisa ditambah dari 1 shift menjadi 2 shift.

Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Pertanahan Klungkung, I Nyoman Sidang menjelaskan, saat ini sampah di TOSS maksimal yang bisa dikelola hanya 3,5 ton.

Diharapkan dengan penambahan alat dan penambaham shift kerja di TOSS, sampah yanh diolah perharinya bisa mencapai 12 ton.

"Kalau sekarang operasional TOSS hanya 5 jam saat pagi. Dengan kemampuan mesin yang bertambah, semoga bisa kami 2 shift pagi dan sore," jelas Sidang.

Masalah lain, sampah yang tidak dipilah dari sumbernya juga sangat menghambat proses pengolahan sampah di TOSS.

"Saya himbau berkali-kali ke masyarakat, untuk memilah sampahnya dari rumah. Sehingga petugas juga bisa lebih mudah dan cepat dalam mengelola sampah," ungkap Sidang. 

Untuk diketahui, rata-rata sampah yang masuk ke TOSS Centre perharinya mencapai sekitar 32 ton pada saag hari normal.

Sementara saat hari raya, sampah bisa melonjak sampai 47 ton. (mit)

Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved