Profil Kopda Hendrianto Asal Jambi yang Dibunuh KKB Usai Amankan Natal, Dikenal Bertanggung Jawab

TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Sosok dan profil Prajurit TNI Kopda Hendrianto yang diserang KKB usai amankan perayaan Natal, langsung naik pangkat karena jasanya. 

Kopda Hendrianto adalah prajurit TNI yang terbunuh saat menjelaskan tugasnya mengamankan Natal. 

Dilaporkan jika ia gugur setelah mengamankan perayaan natal di Maybrat, Papua Barat. 

Saat itu, Hendirnto diserang oleh KKB (Kelompok Kriminat Bersenjata) ketika mencoba melakukan pengecekan di Pos Satgas Pamtas pada Senin (25/12). 

Baca juga: Rencana Pernikahan dengan Anak Yatim Piatu Sirna, Pratu Sandy Tewas Tertembus Peluru KKB Papua

Kronologi Kejadian

Pembunuhan tersebut terjadi di siang hari. 

Kopda Hendrianto selesai mengamankan perayaan Natal, ia turun dari kendaraannya dan berniat melakukan pengecekan di Pos Satgas tempatnya bertugas. 

Kopda Hendrianto terkena tembakan di bagian kepalanya dan membuatnya kehabisan darah yang membuatnya meninggal dunia.

Saat itu, ia dan personel lainnya baru saja pulang usai mengamankan ibadah natal di Distrik Aifat. 

Dilansir Surya.co.id, melansir Komandan Korem (Danrem) Wirabraja 032 Brigadir Jendral (Brigjen) Rayen Obersyl menyebut, insiden itu terjadi ketika Herdianto dan personel lainnya baru pulang menutaskan tugasnya.

Jenazah Kopda Herdianto dipulangkan ke kampung halamannya di Jambi.

Istri Kopda Hendrianto tak kuasa menahan kesedihannya upacara persemayaman jenazah sang suami di Markas Korem Wirabraja 032, Kota Padang, Rabu (27/12/2023) pagi.

Istri Kopda Hendrianto tampak duduk di kursi roda menuju mobil ambulans yang membawa jenazah Hendrianto.

Pemulangan jenazah Kopda Herdianto dilakukan melalui upacara militer pelepasan jenazah yang dipimpin Komandan Korem (Danrem) 181/PVT Brigjen TNI Totok Sutriono pada Selasa (26/12/2023).

Istri Kopda Hendrianto tak kuasa menahan kesedihannya upacara persemayaman jenazah sang suami di Markas Korem Wirabraja 032, Kota Padang, Rabu (27/12/2023) pagi.

Istri, anak dan keluarga terdekat tak henti-hentinya menangis histeris.

Sang istri tampak duduk di kursi roda menuju mobil ambulans yang membawa jenazah Hendrianto. Sementara anak perempuannya digendong oleh seorang personel TNI menuju ambulans.

"Capek, suami saya capek," ucap istri Kopda Herdianto berderai air mata.

Saat jenazah sudah berada di ambulans, sang istri terus menangis sembari memeluk peti jenazah Hendrianto yang berbalut bendera merah putih.

Baca juga: Prajurit Asal Kaltim Gugur Ditembak KKB, Rencana Pratu Sandy Bawa Orangtua Temui Calon Istri Pupus

Profil Kopda Hendrianto

Kopda Hendrianto merupakan seorang prajurit Yonif 133/Yudha Sakti (YS) Padang, Sumatera Barat.

Ia berasal dari Koto Dian Rawang, Kecamatan Hamparan Rawang, Kabupaten Kerinci, Jambi.

Ia lahir pada 2 Mei 1987.

Kopda Hendrianto dikenal sebagai sosok yang sangat bertanggung jawab terhadap keluarganya. 

Kopda Hendrianto meninggalkan satu orang istri dan dua orang anak. 

Anak pertamanya berusia delapan tahun. 

Sementara itu, anak terakhir berusia enam tahun.

Baca juga: 4 Prajurit TNI Gugur Saat Kontak Tembak dengan KKB Papua, Jubir TPNPB: Indonesia Masih Kepala Batu

Diberi Kenaikan Pangkat

Kopda Hendrianto akan mendapatkan kenaikan pangkat luar biasa (KPLB) satu tingkat.

Rayen Obersyl mengatakan, bahwa kenaikan pangkat ini diberikan karena Hendrianto gugur saat menjalankan tugas.

"Insya Allah akan kita ajukan kenaikan satu pangkat. Dalam kebiasaan kita, TNI atau pemerintah memberikan penghargaan kepada prajurit yang gugur di medan pertempuran dengan kenaikan pangkat satu tingkat," kata Brigjen Rayen, dikutip dari Antara.

Artikel ini telah tayang di Surya.co.id dengan judul Biodata Kopda Hendrianto Prajurit TNI Gugur Diserang KKB usai Amankan Natal, Tinggalkan 2 Anak