Berita Nasional

2 Perempuan Pengusaha Penitipan Anjing Ditemukan Membusuk di Jatim, Polisi Menduga Korban Pembunuhan

Satreskrim Polres Blitar Kota berkordinasi dengan dokter forensik untuk memastikan penyebab kematian korban.

suryamalang.com/samsul hadi
LOKASI KEJADIAN - Polisi melakukan olah TKP kematian 2 perempuan di tempat penitipan anjing dan kucing di Jalan Sulawesi, Kelurahan Karangtengah, Sananwetan, Kota Blitar, Senin 1 Januari 2024 sore. Polisi menemukan ada tanda-tanda penyebab kematian yang tidak wajar. Inzet: kondisi rumah dengan pagar cukup tinggi - 2 Perempuan Pengusaha Penitipan Anjing Ditemukan Membusuk di Jatim, Polisi Menduga Korban Pembunuhan 

TRIBUN-BALI.COM, BLITAR - Polisi menyelidiki misteri kematian dua perempuan di tempat penitipan anjing dan kucing di Jalan Sulawesi, Kelurahan Karangtengah, Sananwetan, Kota Blitar, Jatim, Senin 1 Januari 2024 sore.

Kedua korban, yaitu Ragil Sukarno Utomo alias Erlin alias Sinyo (50) dan Luciani Santoso (53) pemilik rumah sekaligus pengusaha penitipan anjing dan kucing.

Mereka tewas membusuk diduga sejak sekitar 3-4 hari lalu.

Polisi menemukan ada tanda-tanda penyebab kematian yang tidak wajar.

Baca juga: Berawal dari Sakit Hati, Dua Pelaku Pembunuhan Asal India Dituntut Penjara 15 Tahun

Ketua RW 7 Kelurahan Karangtengah mengatakan, informasi terakhir ada tiga penghuni di rumah itu.

Ketiga penghuni yaitu pemilik rumah bernama Erlin dan Luciani serta seorang lagi yang belum diketahui identitasnya.

"Yang ditemukan meninggal dunia dua orang, pemilik rumah. Sedangkan satu orang lagi belum tahu posisinya," katanya.

Sebelumnya, warga mulai mencium bau tak sedap dari rumah tersebut sejak dua hari lalu, Sabtu.

"Dua hari lalu mulai mencium bau tak sedap, tapi baunya terasa paling parah hari ini (Senin)," kata Jarno, warga yang rumahnya berada di depan lokasi kejadian, Senin 1 Januari 2024.

Jarno mengatakan, kondisi pagar rumah mulai tertutup rapat sejak tiga hari lalu.

Sejak itu, lampu rumah juga tidak menyala.

Dua hari lalu, Jarno mulai mencium bau tak sedap dari rumah tersebut.

Dan Senin, bau tak sedap dari rumah itu semakin menyengat.

"Warga kemudian melaporkan ke ketua RT dan ketua RW. Setelah dicek ternyata ada orang meninggal di rumah itu," ujarnya.

Menurut Jarno, penghuni rumah itu memang tertutup dengan lingkungan.

Penghuni rumah jarang bersosialisasi.

Kondisi pagar rumah juga selalu tertutup.

Ketika ditinggal keluar, penghuni menggembok pintu pagar dari luar.

Pantauan di lokasi, kondisi tembok pagar rumah memang cukup tinggi.

Pintu pagar juga tinggi dan kondisinya tidak bisa terlihat dari luar.

Rumah itu juga menjadi tempat penitipan anjing.

Di rumah itu memang sering terdengar suara gonggongan anjing yang bersaut-sautan.

Senin sore lalu, polisi langsung melakukan olah TKP di lokasi.

Sejumlah warga juga terlihat bergerombol untuk menyaksikan peristiwa itu di depan lokasi.

Ketua RW 7 Kelurahan Karangtengah, Siswanto mengatakan, penemuan dua orang meninggal dunia itu sekitar pukul 16.45 WIB.

Awalnya, warga curiga dengan bau tidak sedap mirip bangkai dari salah satu rumah di Jl Sulawesi.

Warga kemudian melaporkan hal itu kepada ketua RT setempat dan diteruskan kepada ketua RW.

Karena kondisi pagar rumah terkunci, Siswanto bersama ketua RT mengecek sumber bau dengan cara memanjat pagar dari samping rumah.

Setelah dicek, Siswanto melihat ada satu mayat tergeletak di teras rumah.

Kemudian warga mendobrak pintu pagar untuk masuk ke halaman rumah.

Ternyata di ruang bekas toko yang berada di depan teras rumah juga ada satu mayat lagi dengan posisi tengkurap.

"Kedua korban perempuan," ujarnya.

Polisi sudah berkoordinasi dengan dokter forensik RS Bhayangkara Kediri untuk mengetahui penyebab kematian kedua korban.

"Untuk peristiwa penemuan mayat, ada dua orang korban. Identitas kedua korban masih kami dalami," kata Kasat Reskrim Polres Blitar Kota, AKP Hendro Utaryo di lokasi kejadian, Senin 1 Januari 2024.

Hendro mengatakan, saat ditemukan, kondisi kedua jasad korban sudah membusuk.

Ia memperkirakan kedua korban sudah meninggal dunia lebih dari tiga hari.

"Kalau sudah terjadi pembusukan kemungkinan (meninggalnya) sudah lebih tiga hari. Nanti kami dalami karena kondisinya sudah busuk. Kedua jasad korban kami bawa ke kamar jenazah RSUD Mardi Waluyo," ujarnya.

Karena kondisinya membusuk, ditemukan sedikit bercak darah pada jasad korban.

Maka itu, Satreskrim Polres Blitar Kota berkordinasi dengan dokter forensik untuk memastikan penyebab kematian korban.

"Ada dugaan kematian kedua korban tidak wajar. Tapi, kami belum bisa memastikan, kami menunggu hasil pemeriksaan dokter forensik," katanya.

Satreskrim Polres Blitar Kota juga masih mencari decoder rekaman kamera CCTV di rumah tersebut.

Polisi melihat ada kamera CCTV di bagian depan dan belakang rumah.

Namun, sampai sekarang polisi belum menemukan decoder-nya.

"Rekaman CCTV sementara belum bisa kami periksa karena decoder-nya masih kami cari," katanya.

Soal status penitipan anjing dan kucing di rumah itu, kata Hendro, tidak ada laporan kepada RT dan RW.

"Soal penitipan anjing dan kucing, sementara keterangan RT dan RW tidak lapor. Tetangga juga banyak yang komplain soal itu. Jumlah anjingnya banyak, puluhan, kami belum hitung. Rencananya besok kami carikan pawang anjing, lalu kami serahkan ke pemiliknya. Karena semua anjingnya titipan dari orang lain," ujarnya.

"Tempat kejadian tersebut merupakan shelter anjing dan kucing milik korban Ragil alias Sinyo," kata Kapolres Blitar Kota, AKBP Danang Setiyo PS, Selasa 2 Januari 2024.

"Sedang untuk perizinan shelter anjing dan kucing masih dalam penyelidikan. Tempat tersebut selalu dalam keadaan tertutup dari aktivitas masyarakat sekitar dan di kunci gembok," lanjutnya.

Dari hasil penyelidikan, polisi menduga kuat kedua korban tewas dibunuh di rumah.

Namun, untuk memastikannya, polisi masih menunggu hasil autopsi jenazah kedua korban oleh dokter forensik RS Bhayangkara Kediri.

"Rencananya, dilakukan autopsi jenazah korban oleh dokter forensik RS Bhayangkara Kediri," pungkasnya. (tribun network)

Polisi Amankan Seorang Pekerja

SATRESKRIM Polres Blitar Kota bergerak cepat mengamankan satu orang yang diduga sebagai pelaku pembunuhan dua perempuan di Jl Sulawesi, Kelurahan Karangtengah, Kecamatan Sananwetan, Kota Blitar, Selasa 2 Januari 2024.

Terdua pelaku pembunuhan itu tak lain adalah seorang pekerja di rumah korban yang juga menjadi shelter penitipan anjing dan kucing.

Meski demikian polisi belum menetapkan tersangka.

Satu orang pekerja yang diamankan, yaitu AF, warga Kabupaten Kediri yang merupakan pekerja di shelter anjing dan kucing di rumah tersebut.

Polisi menduga kedua korban tewas dibunuh di rumah itu.

"Rumah yang menjadi lokasi kejadian itu juga sebagai shelter untuk penampungan anjing dan kucing. Rumah itu dihuni tiga orang, dua perempuan dan satu laki-laki," kata Kapolres Blitar Kota, AKBP Danang Setiyo PS, Selasa 2 Januari 2024.

Tiga orang penghuni rumah tersebut, yaitu dua korban, Erlin dan Luciani serta satu pekerja, AF.

"Satu pekerja ini inisial, AF dan sedang kami dalami. Kami lakukan pemeriksaan terhadap AF terkait kejadian saat itu dan pekerjaan sehari-harinya. AF, kami amankan di wilayah Kediri," ujarnya.

Terkait hasil olah TKP, kata Danang, polisi menemukan beberapa fakta di lokasi.

Polisi tidak menemukan tanda-tanda pembobolan maupun perusakan pintu di lokasi.

Namun, ada beberapa barang tidak ditemukan saat olah TKP di lokasi.

Sejumlah barang yang hilang, antara lain ponsel korban dan DVR (digital video recorder) kamera CCTV.

Rumah itu dipasangi beberapa kamera CCTV yang diperkirakan untuk memantau kondisi hewan peliharaan anjing dan kucing.

"DVR CCTV tidak ada di lokasi, sedang kami cari," katanya.

Selain itu, polisi juga menemukan benda tajam di lokasi. Benda tajam itu diduga untuk menganiaya korban.

"Kami temukan dalam olah TKP ada beberapa benda lain, baik itu benda tajam yang diduga digunakan untuk menganiaya karena di tubuh korban ditemukan beberapa luka," ujarnya.

"Kami menunggu tim RS Bhayangkara Kediri untuk melakukan autopsi kedua jenazah tersebut. Hasil autopsi nanti kami cocokan dengan hasil olah TKP," lanjutnya.

Polisi sudah memeriksa lima saksi termasuk AF.

"Sampai hari ini masih dilakukan penyelidikan terkait peristiwa itu, bagaimana kedua korban bisa meninggal dunia. Nanti kami update perkembangannya," kata Danang.

"Saksi yang sudah diperiksa lima orang. Terutama untuk AF sedang kami periksa secara intensif," lanjutnya.

Untuk motif dalam kasus itu masih belum diketahui karena polisi belum menetapkan tersangka.

"Kami menduga peristiwa itu merupakan kasus pembunuhan. Untuk luka pada jasad korban masih menunggu hasil pemeriksaan forensik," ujarnya.

Danang menjelaskan, AF merupakan karyawan terakhir di rumah itu.

Berdasarkan keterangan saksi, kedua korban masih terlihat di rumah sebelum Tahun Baru 2024.

"Sedang untuk satu korban (Luciani) kami belum tahu hubungannya dengan korban Ragil, tapi dia juga tinggal di rumah itu," katanya. (tribun network)

Kumpulan Artikel Nasional

Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved