Suami Mutilasi Istri di Malang
Upacara Atma Wedana Sutarini Rencananya Bersamaan Dengan Mendiang Sepupunya
Upacara Atma Wedana Sutarini Rencananya Bersamaan Dengan Mendiang Sepupunya
Penulis: Eka Mita Suputra | Editor: Fenty Lilian Ariani
SEMARAPURA,TRIBUN-BALI.COM - Awal tahun 2024 ini, menjadi duka yang mendalam bagi keluarga Ni Made Sutarini (55) di Banjar Banda, Desa Takmung Klungkung.
Awalnya Sutarini hendak pulang untuk menghadiri prosesi pengabenan sepupunya yang meninggal dunia karena sakit.
Namun belum sempat peulang ke Bali, justru Sutarini juga meninggal dengan tragis karena dibunuh di Malang.
Kerabat Sutarini di Banjar Banda, Desa Takmung Wayan Surata mengatakan, upacara pengabenan Sutarini telah berlangsung, Rabu (3/1/2024).
"Upacaranya pengabenan saja," ujar Wayan Surata, Kamis (4/1/2024).
Setelah pengabenan yang dilaksanakan di Malang, rencananya upacara selanjutnya akan dilakukan di kampung halaman Sutarini di Banjar Banda.
"Upacara nanti ngelorasin (Atma Wedana) sampai ngelinggihang, rencana di sini (Banjar Banda). Bersamaan nanti dengan adik saya (sepupu Sutarini) yang juga baru meninggal," jelas Surata.
Namun Surata belum mengetahui kapan akan digelar upacara atma wedana tersebut, mengingat hal tersebut juga harus dibicarakan bersama keluarga besarnya.
Demikian halnya nunas baos juga akan dibicarakan terlebih bersama keluarga.
Baca juga: Ini Motif Pembunuhan dan Mutilasi Ni Made Sutarini, Hubungan Suami Istri dengan Pelaku Diungkap
"Sekarang kami juga sedang ada upacara pengabenan, mungkin setelah ini baru akan dibicarakan (nunas baos)," ungkapnya.
Ni Made Sutarini (55) meninggal dengan tragis ditangan suaminya, James Lodewyk Tomatala (61). Setelah meninggal dunia, jenazah Sutarini dimutilasi. (*)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.