Berita Gianyar
Dishub Gianyar Butuhkan 448 Angkot Untuk Layani Siswa di Gianyar Bali, Baru Daftar 253 Sopir
Dishub Gianyar Butuhkan 448 Angkot Untuk Layani Siswa di Gianyar Bali, Baru Daftar 253 Sopir
Penulis: I Wayan Eri Gunarta | Editor: Putu Kartika Viktriani
TRIBUN-BALI.COM, GIANYAR - Program angkutan umum gratis untuk siswa di Kabupaten Gianyar, Bali masih berlangsung.
Bahkan, Dinas Perhubungan (Dishub) Gianyar yang menaungi program ini, di tahun 2024 menambah trayek.
Di mana sebelumnya hanya 80 trayek, kini direncanakan 247 trayek.
Berdasarkan data yang dihimpun Tribun Bali di Dishub Gianyar, Jumat 5 Januari 2024, dalam menjalankan program tersebut, Dishub Gianyar membutuhkan angkutan umum yang cukup banyak, yakni 448.
Sebab, mereka akan dibagi dalam dua shift, yakni pagi ke siang dan siang ke sore.
Sejauh ini, sopir angkot yang baru mendaftar 253 orang.
Kepala Dishub Gianyar, I Made Arianta mengatakan, pihaknya telah melakukan evaluasi terhadap program angkutan gratis siswa Gianyar.
Akhirnya, disepakati di tahun ini ada penambahan trayek atau lintasan.
"Awalnya 80 trayek menjadi 142 trayek, terdiri dari 139 Trayek melayani siswa di sesi pagi hari dengan kebutuhan armada 297 unit, dan 77 Trayek melayani siswa di sore hari dengan kebutuhan armada 151 unit," ujarnya.
Baca juga: Angkot di Kota Denpasar Bali di Ambang Kepunahan, Kini Hanya Tersisa 2 Unit yang Laik Jalan
Terkait jumlah armada yang mendaftar untuk menyukseskan program ini, kata dia, masih kurang.
Sebab, yang terdaftar baru sebanyak 253 unit dan telah terdistribusi di semua trayek yang dibutuhkan.
Terkait estimasi pendapatan para sopir ini, kata dia, dipastikan sesuai dengan UMK Gianyar tahun 2024 sebesar Rp 2,9 juta lebih sedikit.
"Perhitungan pendapatan pramudi yang sesuai dengan UMK Kabupaten Gianyar," ujar Arianta.
Selain penambahan trayek, Arianta juga mengatakan bahwa di tahun ini, pihaknya akan memasang GPS pada setiap armada angkot.
Hal tersebut dilakukan untuk memgawasi pada sopir angkot selama mengantar jemput para siswa.
"Hal ini sudah atas kesepakatan bersama. Dan, nantinya untuk memudahkan koordinasi antara sopir dan pemerintah, mereka akan membentuk peguyuban," kata Arianta.
(*)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.