Berita Tabanan

Teror Monyet Makin Meresahkan, BKSDA Bali dan JSI Pakai Bius Import Untuk Tangkap “Bojog” Liar

Teror Monyet Makin Meresahkan, BKSDA Bali dan JSI Pakai Bius Import Untuk Tangkap “Bojog” Liar

Penulis: I Made Ardhiangga Ismayana | Editor: Putu Kartika Viktriani
Ist
Jebakan kandang yang dibuat untuk menangkap monyet liar di kawasan Tuakilang Desa Denbatas. 

TRIBUN-BALI.COM, TABANAN- Teror dari bojog (monyet dalam bahasa bali) liar, membuat beberapa pihak bergerak cepat.

Selain BKSDA Bali, kini Jaringan Satwa Indonesia (JSI) juga turun tangan.

Bahkan, JSI membawa satu produk bius import untuk penangkapan beberapa ekor monyet tersebut.

Dari informasi yang dihimpun, bahwa BKSDA dan JSI kembali Standby di sekitaran terminal Tuakilang untuk melakukan penangkapan monyet.

Sebab, monyet itu memang meneror warga sekitaran Banjar Tuakilang Desa Denbatas, Kecamatan Tabanan.

Apalagi, selalu menyerang baik anjing dan kucing yang berada di rumah warga.

Perbekel Denbantas Ida Bagus Made Surya Perbawa mengatakan, bahwa JSI sudah turun dan membawa bius import.

Yang sebenarnya, sebelumnya untuk BKSDA juga membawa bius namun, dari informasinya tidak sebagus bius yang dimiliki JSI saat ini.

“Ya benar memang sudah bawa bius import,” ucapnya, Minggu 7 Januari 2024.

Selain jebakan bius, sambungnya, pihaknya juga tetap membawa jebakan kandang.

Dimana jebakan ini juga digunakan untuk menjebak binatang ekor panjang itu.

Dengan juga memberikan beberapa buah-Buahan seperti rambutan pisang dan buah lain untuk menarik perhatian monyet.

“Jebakan kandang kita ada lima yang dipasang,” ungkapnya.

Perbawa mengakui, bahwa bojog ini menyerang anjing peliharaan warga.

Antara anjing dan bojog itu bertengkar, karena memang anjing melawan ketika monyet mengganggu.

Kemudian, karena melawan,  anak anjing milik warga dibawa monyet ke atas genteng.

Begitu juga kucing warga setempat juga diserang oleh bojog liar tersebut.

“Ya kalau anjing karena melawan monyet jadi dibawa ke atas. Kalau anak kucing cuma dibawa ke atas atap dan dicari kutunya,” jelasnya.

Menurut Surya Perbawa monyet itu sudah sejak tiga bulan terakhir berada di sekitaran daerah Tuakilang.

Warga tidak mengetahui pasti dari mana kedatangan bojog tersebut.

Namun, binatang ekor panjang itu kembali terlihat sekitar sepekan belakangan.

Kembali lagi ke kawasan terminal dan pemukiman warga, serta menyerang hewan peliharaan warga.

“Tiga bulan lalu sudah terlihat. Tapi seminggu ini baru terlihat lagi (sempat menghilang),” bebernya. (ang).

Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved