Kemacetan Parah di Bali

Rekayasa Lalin Permanen, Pembangunan Jalan dari Tol ke Bandara Ngurah Rai Diharap Atasi Kemacetan

Rekayasa Lalin Permanen, Pembangunan Jalan dari Tol ke Bandara Ngurah Rai Diharap Atasi Kemacetan

Tribun Bali/Zaenal Nur Arifin
Konferensi pers Kakorlantas Polri bersama stakeholder Bandara I Gusti Ngurah Rai membahas solusi kemacetan lalu lintas di seputaran bandara. 

TRIBUN-BALI.COM, MANGUPURA - Kepala Korps Lalu Lintas (Kakorlantas) Polri, Irjen Aan Suhanan memimpin rapat koordinasi (rakor) dengan komunitas Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali membahas solusi dari kemacetan yang terjadi agar kejadian tanggal 29 Desember 2023 lalu tidak terulang kembali.

Rakor diadakan pada Selasa 9 Januari 2024 di Kantor Otoritas Bandara (Otban) Wilayah IV dan dihadiri oleh General Manager Angkasa Pura I Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali Handy Heryudhitiawan, Kepala Kantor Otban Wilayah IV Agustinus Budi Hartono, Dirlantas Polda Bali Kombes Pol Ruminio Ardano,  perwakilan Dishub Badung dan stakeholder terkait lainnya.

"Jadi kami tadi sudah menyelesaikan rapat koordinasi dan ada beberapa hal untuk dilakukan. Baik jangka pendek, sedang maupun solusi jangka panjang," ujar Irjen Aan Suhanan.

Dan hasil pertemuan hari ini menurut Kakorlantas akan ditindaklanjuti untuk menggelar rapat teknis.

"Ini sudah kita koordinasikan semua dan akan kita tindak lanjuti dengan rapat teknis dengan seluruh pemangku kepentingan di bidang lalu lintas maupun stakeholder bandara," tambahnya.

Jadi harapannya dengan kita berkolaborasi, bersinergi antar stakeholder mudah-mudahan kejadian tanggal 29 Desember 2023 lalu tidak terjadi lagi di masa-masa mendatang.

Baca juga: Jalan Tol Bali Mandara Macet Parah, Wisatawan Jalan Kaki ke Bandara

Solusi jangka pendek yang mencuat pada rakor tersebut adalah akan dilakukannya rekayasa lalu lintas diseputaran bandara hingga ke bundaran taman I Gusti Ngurah Rai.

"Jangka pendek kita akan lakukan di dalam bandara mengatur traffic flow nya, tidak ada lagi crossing antara pejalan kaki dan kendaraan itu sudah disiapkan Angkasa Pura I. Kemudian untuk pemindahan poll taksi akan dipindahkan ke tempat yang tidak mengganggu arus keluar masuk ke bandara, dan kita membuat beberapa rekayasa lalu lintas," papar Irjen Aan Suhanan. 

Kemarin sudah terbukti setelah kejadian tanggal 29 Desember 2023 kita membuat rekayasa lalu lintas dari situasi yang normal, situasi padat sampai situasi kontigensi sudah kita siapkan. 

Pada saat normal kita tidak ada rekayasa, tapi pada saat situasi padat sudah ada beberapa kesepakatan dan indikatornya kita akan mainkan rekayasa lalu lintas tersebut. 

Kemudian kita jangka sedang atau menengahnya akan mengusulkan untuk mempermanenkan rekayasa lalu lintas yang akan kita usulkan dan itu perlu regulasi. 

"Itu baru diskresi dari kepolisian saja saat insidentil tapi kalau menurut kajian memang perlu ada perubahan rekayasa lalu lintas di seputar bandara kita akan buat regulasinya bersama-sama dengan stakeholder yang lain," imbuh Kakorlantas Irjen Pol Aan Suhanan. 

Jangka panjangnya sesuai dengan informasi dari Pemprov Bali itu akan membuat akses khusus dari tol ke bandara ini nanti aksesnya apakah under pass atau membuat jalan baru nanti dari Provinsi akan menyiapkan solusi jangka panjangnya.

Ia menambahkan mudah-mudahan semua upaya dari pemerintah ini pasti untuk mengurangi kepadatan arus lalu lintas di jalan yang ada di Bali.

Baik LRT ataupun shuttle bus semua itu untuk mengurangi beban jalan di Bali yang tipe kontur jalannya ini sempit, pendek, banyak perempatan dan pertigaan nanti mungkin salah satu solusinya adanya LRT atau angkutan massal.

Sementara itu, General Manager Angkasa Pura I Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali Handy Heryudhitiawan, menyampaikan
sejauh ini kami akan memastikan dan ikut serta dalam forum lalu lintas yang akan dibentuk, kemudian akan ada koordinasi lanjutan. 

Kami juga menyampaikan bahwa bandara setiap hari punya data perkiraan jumlah penumpang pesawat yang akan beroperasi per jam-nya. 

"Nanti disitulah akan kita share setiap hari dari data itu bisa di estimasi kapan waktu puncaknya, kapan waktu padatnya bandara sehingga dari teman-teman (personel Lantas) bisa ambil satu antisipasi atau tindakan. Kemudian dari bandara sendiri akan merencanakan ada beberapa perubahan ataupun perbaikan di dalam aksesibilitas di dalam bandara seperti yang sudah disampaikan oleh Direktur AP1 sebelumnya, di dalam bandara nanti akan ada jalur-jalur yang kita tambah," jelas Handy. 

Ia menambahkan dari yang sekarang ada dua lajur nanti akan ditambah jadi tiga ataupun empat lajur, kemudian untuk crossing penumpang kami yang di dekat rumah makan itu juga cukup banyak ada sekitar 15 sampai 16 ribu orang per hari yang lewat situ. 

Artinya bisa kita hitung dalam 24 jam pada jam sibuknya berarti ada ratusan sampai ribuan orang yang akan menyebrang jalan tersebut. 

"Inilah salah satunya akan kami buat jembatan atau fly over jadi tidak ada lagi crossing yang terjadi antara penumpang dengan kendaraan di dalam bandara tersebut. Dan juga kami pastikan di dalam bandara juga akan ada perbaikan-perbaikan flow kendaraan," ucap Handy.

Seperti kita ketahui bahwa pada gate MLCP atau gedung parkir bertingkat terminal internasional kami melihat ada belokan cukup patah sehingga kecepatan mobil mereka harus benar-benar pelan sekali sehingga menimbulkan antrean. 

Nanti akan kita pindahkan entry gate parkir tersebut akan lebih smooth lagi atau masuknya tidak akan patah seperti yang saat ini dan juga keluarnya demikian. 

"Kita akan siapkan lagi flow-nya yang lebih mulus lagi sehingga arus yang di dalam itu bisa masuk dan keluar secepat mungkin," demikian kata General Manager Angkasa Pura I Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali, Handy Heryudhitiawan.

(*)

Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved