Hari Raya Siwaratri

Penyandang Tuna Netra di Denpasar Bali Gelar Renungan Suci Saat Malam Siwaratri

Penyandang Tuna Netra di Denpasar Bali Gelar Renungan Suci Saat Malam Siwaratri

Penulis: Putu Supartika | Editor: Putu Kartika Viktriani
Istimewa
Penyandang disabilitas di Kota Denpasar menggelar malam renungan suci Siwaratri. 

TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR- Para penyandang tuna netra yang tergabung dalam Persatuan Tuna Netra (Pertuni) Kota Denpasar menggelar renungan suci saat malam Siwaratri.

Pelaksanaan malam renungan suci ini digelar di Sekolah Luar Biasa (SLB) Negeri 1 Denpasar pada Selasa 9 Januari 2023 malam. 

Dalam acara itu, hadir Sekretaris Daerah Kota Denpasar Ida Bagus Alit Wiradana bersama Ketua DPRD Kota Denpasar, I Gusti Ngurah Gede.

Ketua DPC Pertuni Denpasar,  Nyoman Suwandi mengatakan, pihaknya mengaku rutin menggelar acara ini setiap Siwaratri.

"Ini merupakan kegiatan rutin tahunan dalam rangka merefleksikan diri serta saling memotivasi diantara penyandang disabilitas tuna netra," katanya.

Ia menambahkan, selain melakaanakan persembahyangan dan renungan suci bersama juga ada acara Dharma Tula.

Dharma Tula ini menghadirkan Pandita Mpu Jaya Acarya Nanda sebagai narasumber. 

Baca juga: Pemkot Denpasar Ngaturang Bhakti Siwaratri di Pura Agung Jagatnatha Denpasar

Hal ini diharapkan mampu menjadi wahana untuk merenung sehingga dapat memperbaiki diri kedepannya. 

"Semoga penyandang disabilitas tuna netra, ke depannya juga bisa berperan aktif dalam pembangunan Kota Denpasar," katanya.

Sementara itu, Sekda Kota Denpasar, Ida Bagus Alit Wiradana mengatakan kegiatan ini dapat menjadi hari baik untuk refleksi diri menjadi lebih baik ke depannya. 

Dimana, jika dilihat dari dua suku kata yakni Siwa dan Ratri, maka dapat diartikan sebagai upaya penyucian terhadap kegelapan diri. 

Dengan demikian umat manusia dapat menjalani swadarma kewajibannya dengan baik dan selalu dalam lindungan Tuhan.

"Dan tentunya Hari Siwaratri harus diisi dengan kegiatan yang positif dengan kesadaran, seperti Dharma Tula, Monobrata, Jagra, Upawasa, Mulat Sarira dan mengendalikan Panca Indra sebagai wujud wiweka umat Hindu," kata Alit Wiradana.

(*)

Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved