Sepanjang Tahun 2023 Tercatat Ada 31 Kasus Terkait Perempuan dan Anak di Bangli

TRIBUN-BALI.COM, BANGLI - Kasus mengenai perempuan dan anak di Kabupaten Bangli sepanjang tahun 2023, tercatat ada 31 kasus.

Dari jumlah tersebut kebanyakan merupakan kasus anak. 

Hal itu diungkapkan Kepala Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Dinsos PPA) Bangli, I Wayan Jimat.

Kata dia, kasus perempuan dan anak tahun 2023 yang dilaporkan dan telah ditangani oleh UPTD perlindungan perempuan dan anak ada 31 kasus.

25 diantaranya merupakan kasus anak, dan 6 sisanya merupakan kasus perempuan.

"Jenis kasusnya beragam. Untuk kasus anak ada yang anak berhadapan dengan hukum (ABH), kasus perwalian anak, anak korban KDRT, korban kejahatan seksual, kekerasan fisik, kekerasan psikis, penelantaran, bullying, korban bencana longsor. Sedangkan kasus perempuan meliputi kekerasan psikis, KDRT, kekerasan fisik," sebutnya. 

Mengenai sejumlah kasus PPA yang terjadi, Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan anak mengucurkan DAK sebesar Rp 406 juta untuk program pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak.

Ada beberapa program yang dilaksanakan mulai dari program pencegahan hingga penanganan kasus.

"Program pencegahan misalnya sosialisasi. Nantinya dalam pelaksanaan program kami menggandeng para perbekel dan lembaga lainnya. Sosialisasi ini sudah dijadwalkan," kata dia. 

Baca juga: Agus Juana Meninggal Dengan Luka Parah Di Kepala Usai Tabrakan di Jalan Antosari-Pupuan Tabanan

Selain itu juga ada pula program penguatan, salah satunya manajemen penanganan kasus.

Dalam hal ini, pihaknya akan memberikan pendampingan ketika terjadi kasus yang berkaitan dengan Perempuan dan Anak. 

"Termasuk kasus yang sampai menyentuh ke kasus hukum. Selain itu di tahun 2024 kami juga telah melakukan pendampingan terhadap anak yang orang tuanya meninggal akibat bunuh diri," tandasnya.(*)