Human Interest Story

Kisah Wayan Budiasa, Tertatih-Tatih Menjalani Kehidupan, Anak Putus Sekolah, Istri Sempat Depresi

Wayan Budiasa masih berstatus sebagai warga Karangasem yang dibuktikan melalui KTP.

Penulis: Ida Bagus Putu Mahendra | Editor: Putu Dewi Adi Damayanthi
Tribun Bali/Ida Bagus Putu Mahendra
Sosok Wayan Budiasa (kanan) saat ditemui di Denpasar, Kamis 18 Januari 2024. Putranya putus sekolah, istri sempat depresi, dan kasepekang banjar. - Kisah Wayan Budiasa, Tertatih-Tatih Menjalani Kehidupan, Anak Putus Sekolah, Istri Sempat Depresi 

TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Sudah jatuh tertimpa tangga. Begitulah kira-kira gambaran nasib I Wayan Budiasa.

Pria asal Karangasem ini nampaknya tertatih-tatih menjalani kehidupan bersama istri dan tiga putranya.

Pasalnya, putra kedua dari Wayan Budiasa terpaksa putus sekolah sejak kelas 3 SD lantaran tak dapat membayar biaya administrasi.

Bahkan, putranya yang bersekolah pada sekolah swasta di kawasan Denpasar itu sempat menunggak pembayaran hingga Rp 20 juta.

Baca juga: Kisah Dadong Rakni, Lansia di Desa Tegak Klungkung Tinggal di Bangunan Tua Nyaris Roboh

“Ada kendala anaknya yang kedua. Anaknya sejak kelas 3 (SD) putus sekolah. Harusnya sekarang kelas 1 SMP. Karena putus sekolah, jadi 4 tahun sudah ketinggalan. Akhirnya ada tunggakan yang harus diselesaikan. Menurut Pak Wayan, tunggakannya 20 juta (rupiah),” ungkap Ketua Pemuda Perindo Bali, Kendrick Reinaldo Maxi, Kamis 18 Januari 2024.

Wayan Budiasa dikatakan sempat meminta bantuan kepada salah satu Anggota DPD RI Bali.

Namun usahanya itu tak membuahkan hasil.

Kendrick yang mengaku iba akan nasib Budiasa kemudian berusaha mengadvokasi hal ini dengan pihak sekolah.

Walhasil, tunggakan yang mulanya Rp 20 juta itu akhirnya dapat turun drastis menjadi Rp 1,3 juta.

Kendrick berdalih, putra Wayan Budiasa hanya mengenyam pendidikan hingga kelas 3 SD.

Sementara itu, biaya administrasi yang diminta pihak sekolah dihitung hingga kelas 6 SD.

Sehingga, Kendrick menilai biaya yang diminta pihak sekolah kepada Wayan Budiasa tidak fair.

“Setelah kita negosiasi dan bicara dari hati ke hati, bisa kita selesaikan. Dari angka Rp 20 juta, saya cuma membayar Rp 1,3 juta. Anaknya kan sampai kelas 3 saja sekolahnya. Nggak fair kalau argonya terus berjalan. Terus dihitung. Rp 1,3 juta itu tunggakan sampai dia kelas 3,” kata Kendrick.

Disinggung soal alasannya memilih sekolah swasta, Wayan Budiasa menuturkan lantaran pihaknya tak dapat menyekolahkan putranya di sekolah negeri.

Sebab, Wayan Budiasa masih berstatus sebagai warga Karangasem yang dibuktikan melalui KTP.

Halaman
123
Sumber: Tribun Bali
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved