Berita Klungkung

Kisah Dadong Rakni, Lansia di Desa Tegak Klungkung Tinggal di Bangunan Tua Nyaris Roboh

Ni Wayan Rakni (75) lansia asal Banjar Pande, Desa Tegak tampak kaget, saat kediamannya tiba-tiba didatangi rombongan Ketua DPRD Klungkung

Tribun Bali/Eka Mita Suputra
Kondisi rumah dari Ni Wayan Rakni (75) lansia asal Banjar Pande, Desa Tegak saat disambangi rombongan Ketua DPRD Klungkung, Anak Agung Gde Anom, Jumat (19/1/2024). 

TRIBUN-BALI.COM, KLUNGKUNG - Ni Wayan Rakni (75) lansia asal Banjar Pande, Desa Tegak tampak kaget, saat kediamannya tiba-tiba didatangi rombongan Ketua DPRD Klungkung Anak Agung Gde Anom, Jumat (19/1/2024).

Ia merupakan lansia yang masuk DTKS (Data Terpadu Kesejahteraan Sosial) dan saat ini tinggal di rumah dalam kondisi rusak parah.


Ni Wayan Rakni sebelumnya tidur di bangunan tua peninggalan orangtuanya. Kondisi bangunan seluas sekitar 4X6 meter tersebut sangat memprihatinkan.

Baca juga: 90 KK Warga di Desa Pesinggahan Klungkung Kesulitan Air Bersih

Lansia tersebut selama ini tinggal seorang diri di rumahnya yang bertembok tanah. 


"Ini bangunan dari jaman saya kecil milik orang tua, atapnya dulu ilalang sudah diganti jadi seng tapi sudah rusak juga, temboknya dari tanah liat seperti bangunan rumah zaman dulu," ujar Rakni, Jumat (19/1/2024).


Selain itu, kondisi atap bangunan tersebut telah banyak bocor, serta kerangka bangunan sudah dalam kondisi rapuh.

Baca juga: Kampanye Tim Pemenangan Ganjar-Mahfud di Klungkung, Wayan Koster Singgung Proyek PKB

Karena kondisinya itu, Ni Wayan Rakni harus tinggal di rumah keponakannya yang masih satu pekarangan.


Sementara bangunan tua yang selama ini ditinggali Rakni dan nyaris roboh itu, hanya digunakannya untuk dapur. 


"Atapnya juga sudah mulai rusak dan saat ini hanya dipakai dapur karena atapnya sudah bocor, air masuk saat hujan, dan untuk tidur ada kamar lain di sebelah milik keponakan,” kata Rakni.

Baca juga: Warga Timuhun Klungkung Izinkan Lahannya untuk TPA, Minta Pemerintah Tetap Olah Sampah


Guna memenuhi kebutuhan sehari-hari, Rakni mengaku membuat jajanan pasar dan kemudian dijual di pasar desa setempat.


 “Membuat jajan tapi pas setiap hari raya saja, dijual ke pasar. Kadang juga membuat jajan untuk pesanan saja, ini sudah dari kecil jualan jajan,” ungkapnya.


Ketua DPRD Klungkung Anak Agung Gde Anom menyambangi kediaman Rakni, setelah mendapatkan informasi lansia tersebut selama ini tinggal di rumah tidak layak huni.

Baca juga: BRIDA Klungkung Cetuskan Incenerator, Untuk Atasi Masalah Sampah di Klungkung


"Setelah kami cek, warga ini tidak tercecer untuk bedah rumah. Melainkan sudah dijadwalkan untuk dibantu bedah rumah dengan jadwal pembangunan Maret 2025 mendatang, tapi melihat kondisi sangat memprihatinkan saya usulkan sebagai bedah rumah prioritas dan dibangun tahun 2024 ini,” kata Anak Agung Gde Anom.


Sembari menunggu bantuan bedah rumah, Anak Agung Gde Anom mengeluarkan dana operasionalnya sebesar Rp5 juta untuk mengganti atap dan memperbaiki tempat tidur dari Rakni. Sehingga Rakni tetap bisa membuat jajanan di bangunan tua tersebut.


 “Ini darurat segera dibantu besok harus dikerjakan oleh desa dengan cara gotong-royong, jangan sampai warga kena musibah gara-gara rumah ambruk dan kehujanan, sambil menunggu proses pembangunan bedah rumah yang didadai dari APBD Klungkung,” jelasnya 

Halaman
12
Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved