Berita Klungkung
Kisah Kakak Beradik Yatim Piatu di Desa Nyalian, Buat Porosan Demi Bekal Sekolah
Kisah Kakak Beradik Yatim Piatu di Desa Nyalian Klungkung, Buat Porosan Demi Bekal Sekolah
Penulis: Eka Mita Suputra | Editor: Aloisius H Manggol
TRIBUN-BALI.COM, SEMARAPURA - Kakak beradik, Putu Oktaviani Putri (12) dan Kadek Dita Dwi Rahayu (9) sedang sibuk membuat porosan saat ditemui di rumah sederhananya di Dusun Kapit, Desa Nyalian, Kecamatan Banjarangkan, Klungkung Selasa (21/10/2025) lalu.
Kakak beradik yang kini yatim piatu tersebut harus meluangkan waktu bermainnya membuat porosan, atau sarana upacara yang biasanya terdapat pada canang.
Jemari mungil mereka lincah menata janur menjadi bentuk-bentuk kecil persembahan, yang nantinya dijual untuk menambah uang saku sekolah.
Baca juga: Rawan Gempa dan Tsunami Pembangunan di Pesisir Harus Libatkan Ahli Kebencanaan dan Lingkungan
"Saya setiap hari buat porosan, kadang dikasi Rp10 ribu pakai bekal sekolah," ujar Putu Oktaviani Putri.
Ia kini duduk di kelas VI SD Negeri 4 Nyalian, sedangkan adiknya, Dita, masih di kelas III sekolah yang sama. Semenjak ditinggal orangtuanya, mereka diasuh oleh kakeknya yang sudah berusia senja.
Kakeknya, I Wayan Yasa sehari-hari bekerja sebagai buruh bangunan. Sementara neneknya bekerja serabutan. Meski ditengah keterbatasan, semangat mereka untuk bersekolah sangatlah tinggi.
Baca juga: Terbukti Melanggar, Pansus TRAP DPRD Bali Hentikan Pembangunan Proyek Lift Kaca di Klingking
Putu Oktaviani Putri berharap dapat terus bersekolah, agar bisa meraih cita-citanya sebagai seorang pramugari. Ia pun sudah memiliki tujuan selanjutnya, untuk dapat bersekolah di SMP N 3 Banjarangkan.
"Saya cita-cita jadi pramugari, kalau sekarang suka belajar matematika, IPA, sama Bahasa Inggris," ungkapnya polos. 
Sementara sang adik, Kadek Dita mengungkapkan sangat ingin menjadi dokter agar bisa membantu banyak orang. 
"Kalau saya cita-cita jadi dokter," ungkap Dita dengan polosnya.
Sebagai yatim piatu, Putu Oktaviani dan Kadek Dita dituntut untuk hidup mandiri. Ketika neneknya sakit, kakak beradik ini bahkan sudah bisa memasak.
"Kalau saya bisa masak telur, masak sosis, kalau yang masak nasi, kakak," ungkap Dita.
Sang kakek, Wayan Yasa tampak berkaca-keca menatap kedua cucunya. Ia berharap kedua cucunya mendapatkan bantuan, terutama untuk pendidikannya.
“Untuk makan sehari-hari kami masih bisa berusaha. Tapi kalau urusan sekolah, itu yang paling saya pikirkan. Saya ini sudah tua, takut saya tidak bisa membiayai," ungkap Yasa.
Ia mengaku sempat ada warga negara asing asal Prancis yang ingin mengasuh cucunya, tapi ia menolak karena usia kedua cucunya yang masih sangat belia.
| Siarsana Dituntut 6 Tahun, Mantan Kepsek SMK 1 Klungkung Diwajibkan Bayar Uang Pengganti Rp910 Juta |   | 
|---|
| Tragedi di Pantai Atuh Nusa Penida, Bule Jatuh saat Turun Tangga Hingga Dievakusi Tim SAR |   | 
|---|
| MANTAN Kepsek SMKN 1 Klungkung Wajib Bayar Uang Pengganti Rp910 Juta, Siarsana Dituntut 6 Tahun Bui |   | 
|---|
| Mantan Kepsek SMK 1 Klungkung Diwajibkan Bayar Uang Pengganti Rp 910 Juta dan Ditutut 6 Tahun Bui |   | 
|---|
| JATUH Saat Turuni Tangga di Pantai Atuh, Tim SAR Evakuasi Bule Amerika di Nusa Penida Klungkung |   | 
|---|


 
						
					 
						
					 
						
					 
						
					 
						
					 
						
					 
				
			 
											 
											 
											
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.