Berita Karangasem

Seorang WNA Asal Tiongkok Meninggal Saat Snorkeling di Pantai Jemeluk

Seorang WNA meninggal dunia saat melakukan snorkeling di Karangasem, korban dievakuasi menggunakan papan seluncur.

Penulis: Saiful Rohim | Editor: Putu Dewi Adi Damayanthi
Istimewa
Warga dan wisatawan mancanegara mengevakuasi wisatawan yang tak sadarkan diri saat melakukan snorkeling, Senin 29 Januari 2024. 

TRIBUN-BALI.COM, AMLAPURA - Warga Negara Asing (WNA) asal Tiongkok, Dan Hao, ditemukan meninggal saat snorkeling sekitar Pantai Jemeluk, Br. Dinas Lebah, Purwakerti, Kecamatan Abang, Karangasem, Bali, Senin 29 Januari 2024 siang.

Wisatawan tersebut menginap di Amed, Purwakerti bersama suami dan anaknya.

Informasi di lapangan, korban berasal dari Shanghai.

Mereka datang ke Karangasem tanggal 28 Januari 2024 untuk melihat keindahan alam.

Baca juga: WNA Inggris Keluhkan Pantai Kuta Banyak Sampah, Dispar Bali Sebut Merupakan Sampah Kiriman 

Bersama suami dan anak yang masih berumur 12 tahun, yang bersangkutan menginap di Amed untuk melihat keindahan alam bawah lautnya, yakni terumbu karang.

Kasat Polairud Polres Karangasem, AKP Gusti Bagus Suastawan, seizin Kapolres Kabupaten Karangasem, AKBP Nengah Sadiarta, membenarkan kejadian itu.

Yang bersangkutan melakukan aktivitas snorkeling pukul 10.00 Wita, sekitar Pantai Jemeluk bersama suaminya. Tak ada firasat dan tanda apapun sebelum snorkeling.

"Menurut pengakuan suaminya, Senin (29 Januari 2024) sekitar pukul 07.30 Wita, korban dan suami serta anaknya sempat sarapan buah dan roti di tempat menginap. Kemudian sekitar pukul 10.00 Wita, korban dan suami pergi snorkeling di Pantai Jemeluk,"ungkap Suastawan.

Sekitar pukul 10.30 Wita, saat sedang melaksanakan snorkeling, tiba-tiba suami korban berteriak meminta tolong.

Kemungkinan kondisi istrinya sudah lemas.

Akhirnya, warga sekitar datang menghampirinya.

"Jaraknya sekitar 70 meter dari bibir pantai. Suaminya terlihat memegang korban,"imbuhnya.

"Suaminya sedang memegang korban dalam keadaan telungkup tak bergerak di air. Kemudian yang bersangkutan mengevakuasinya ke darat. Sempat diberikan napas buatan, tetapi korban tidak kunjung bergerak,"tambahnya.

Korban dievakuasi menggunakan papan seluncur.

Sebelum dievakuasi yang bersangkutan dapat napas buatan serta PCR untuk mengangkat korban ke papan seluncur.

Halaman
12
Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved