Berita Bali
WNA Inggris Keluhkan Pantai Kuta Banyak Sampah, Dispar Bali Sebut Merupakan Sampah Kiriman
Kuta kembali menjadi sorotan wisatawan mancanengara. Kali ini datang dari turis asal Inggris, ia kecewa melihat Kuta yang macet dan pantai.
Penulis: Ni Luh Putu Wahyuni Sari | Editor: Ida Ayu Suryantini Putri
TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Kuta kembali menjadi sorotan wisatawan mancanengara. Kali ini datang dari turis asal Inggris, ia kecewa melihat Kuta yang macet dan pantai yang tidak bersih karena banyak sampah.
Video keluhannya beredar di media sosial Tiktok dalam akun @/cor_98.

Baca juga: Wisatawan Keluhkan Pantai Kuta Kumuh, Deretan Warung Rusak Toilet Tak Berfungsi
Dalam video tersebut, WNA Inggris yang disebut-sebut sebagai influencer itu juga mempertanyakan kenapa orang-orang di internet tidak memperlihatkan sisi buruk destinasi ini.
Kepala Dinas Pariwisata Bali Tjok Bagus Pemayun saat dikonfirmasi mengatakan sampah di Pantai Kuta bukan karena buang sampah sembarangkan, melainkan sampah kiriman yang kerap terjadi awal tahun.
Baca juga: Pantai Kuta Dinilai Kumuh, PJ. Gubernur Bali Akui Sering Dikeluhkan Wisatawan
"Memang sampah yang di laut itu kan memang musiman, Desember-Januari itu memang puncak-puncaknya, sehingga Pemerintah Kabupaten Badung sudah sangat gerak cepat, dalam artian untuk mengantisipasi terkait sampah itu," kata Tjok Bagus, Sabtu 27 Januari 2024
Justru petugas kebersihan setempat bekerja sama dengan pedagang di Pantai Kuta selalu melakukan bersih-bersih pantai.
"Pertama memang kalau sampah di pantai itu kemarin kita sudah sangat respons dengan melakukan kebersihan sama-sama," imbuhnya.
Baca juga: Beraksi di Siang Bolong, Maling Motor Diamankan Warga di Dalung Kuta Utara
Petugas DLHK setempat membersihkan sampah-sampah kayu yang merupakan sampah kiriman yang katanya datang dari luar Bali.
Jadi menurut Tjok Bagus, Pemkab Badung sudah melakukan langkah yang baik dalam menangani permasalahan sampah di Pantai Kuta.
"Tentu kalau yang besar-besar (sampah kiriman) memang sudah diantisipasi Pemda Badung dengan menggerakkan armada-armada Pemda Badung. Saya lihat lengkap sekali armadanya," tegasnya.
Baca juga: Wabup Suiasa Hadiri Soft Launching SPKLU Solar Charging Station, Pertama di Indonesia, Ada di Kuta
Sedangkan kemacetan terjadi di Kuta merupakan imbas Bali Selatan jadi sentral pariwisata.
Wisatawan lebih memilih pergi ke Badung Selatan seperti Seminyak dan Canggu karena lebih banyak akomodasi pariwsata.
"Karena memang konssentrasi wisatawan itu di daerah Kuta, Canggu dan Seminyak. Tentu kami berharap kemarin wisatawan yang itu bisa lihat ke tempat lain. Sama ke kami masuk ke suatu daerah di luar negeri, kalau yang pas di sentral-sentral wisata itu kan banyak kemacetan juga malah lebih panjang," dalihnya
Tjok Bagus mengatakan pemerintah telah memecahkan masalah mengurai kemacetan dengan dibangun shortcut di Tibubeneng.
"Apalagi di Canggu sudah dibuat shortcut di Tibubeneng sudah selesai itu kan untuk mengurai kemacetan," tutupnya. (*)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.