Berita Bali

Tahun Politik, Pengguna dan Transaksi QRIS di Bali Berpotensi Naik

Memasuki tahun politik 2024, transaksi digital di Bali berpotensi meningkat seiring kian masifnya penggunaan QRIS di berbagai lini usaha

Penulis: Arini Valentya Chusni | Editor: Aloisius H Manggol
TB/ Valen
Direktur Utama BPD Bali, I Nyoman Sudharma, saat menunjukkan QRIS Cross dan penerbitan produk Kartu Kredit Indonesia (KKI) fisik segmen pemerintah, Senin (18/12/2023). 

TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Memasuki tahun politik 2024, transaksi digital di Bali berpotensi meningkat seiring kian masifnya penggunaan QRIS di berbagai lini usaha. 

Tak heran Kantor Perwakilan Bank Indonesia (Kpw BI) Bali menargetkan menargetkan tambahan pengguna baru sebesar 58 ribu pengguna dan 45,3 juta volume transaksi di 2024. 

Kepala KPw BI Bali, Erwin Soeriadimadja di Denpasar mengatakan, Pulau Dewata tentu juga mendukung target nasional yaitu penggunaan QRIS secara nasional sebesar 55 juta pengguna dan 2,5 miliar volume transaksi. 

Baca juga: UPDATE Harga Beli Emas Perhiasan di Bali Per 29 Januari 2024, Mulai Rp 75 Ribuan

Perluasan penggunaan QRIS ini ditujukan untuk melanjutkan akselerasi digitalisasi dan memperkuat stabilitas sistem pembayaran nasional untuk mendukung pertumbuhan ekonomi.

Ia pun menyebutkan untuk pencapai QRIS di Bali pada 2023 sangat positif. Perluasan penggunaan QRIS di wilayah Bali tumbuh positif baik dari sisi pengguna maupun merchant. 

Pada November 2023 pengguna QRIS di Bali meningkat 60,1 persen (yoy) dari 612 ribu pengguna pada November 2022 menjadi 980 ribu pengguna pada November 2023. Seiring dengan hal tersebut, merchant QRIS di Bali turut mengalami peningkatan sebesar 42 persen (yoy) dari 556 ribu merchant pada November 2022 menjadi 789 ribu merchant pada November 2023. 

Transaksi QRIS juga meningkat baik dari sisi jumlah/maupun maupun nominal transaksi. Volume transaksi QRIS meningkat 153 persen dari 1,9 juta transaksi pada November 2022 menjadi 4,2 juta transaksi pada November 2023. Sedangkan nominal transaksi QRIS meningkat 160,8 persen dari Rp230 miliar pada November 2022 menjadi Rp600 miliar pada November 2023.

Baca juga: HOAX! OJK Bantu Lunasi Hutang Pinjol, Pastikan Dulu 5 Syarat Ini

Terkait dengan modus penipuan quishing atau QR phising  yang perlu diwaspadai, disebutkan, transaksi menggunakan Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS) sendiri aman namun masyarakat diminta tetap waspada bila ada yang memalsukan QRIS di tempat umum. 

“Membayar menggunakan QRIS, tidak ke QR yang mengarahkan ke link website, ini yang harus diwaspadai,” jelasnya.

Meski demikian kata Erwin, kode QRIS tidak dapat berisi link sehingga tidak dapat diselipkan link ke website tertentu untuk phising dan lainnya. 

Selain itu, scanner pada aplikasi pembayaran QRIS hanya dapat membaca kode QRIS sehingga memindai QR selain QRIS tidak akan terbaca. Maka dari itu literasi digital perlu diperkuat di masyarakat.(*)

Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved