Berita Buleleng

Ganti Rugi Rumpon Nelayan Tunggu Hasil Verifikasi Survei Potensi Migas di Bali Utara Sudah 30 Persen

Ganti Rugi Rumpon Nelayan Tunggu Hasil Verifikasi Survei Potensi Migas di Perairan Bali Utara Sudah 30 Persen

Penulis: Ratu Ayu Astri Desiani | Editor: Fenty Lilian Ariani
Ratu Ayu Astri Desiani
Senior Public Relation PT TGS Indonesia Sholahudin Achmad 

TRIBUN-BALI.COM, SINGARAJA - PT Technical Geophysical Services (TGS) Indonesia telah selesai membersihkan rumpon milik nelayan yang ada di jalur survei potensi minyak dan gas bumi (migas) wilayah perairan Bali Utara.

Tercatat ada sebanyak 285 rumpon yang dibersihkan dan saat ini masih dalam proses verifikasi untuk pemberian ganti rugi. 

Senior Publik Relation PT TGS Sholahudin Achmad pada Senin (29/1) mengatakan, pembersihan rumpon sudah tuntas dilakukan hingga 100 persen.

Rumpon-rumpon tersebut saat ini telah diangkut menggunakan kapal Tugboat dan dikumpulkan di Pelabuhan Celukan Bawang untuk diverifikasi. 

Dimana dalam pemberian ganti rugi ini PT TGS Indonesia bersama nelayan sepakat dibayar berdasarkan banyaknya komponen material yang digunakan.

Dimana komponen material yang masuk dalam daftar ganti rugi diantaranya bambu, busa, tali pengikat, tali jangkar, selang, papan, biaya sembahyang, BBM, hingga biaya pembuatan. 

"Pembersihan rumpon yang awalnya diestimasi selesai dalam waktu dua minggu, ternyata baru selesai satu bulan. Sekarang sedang tahap verifikasi untuk menentukan nilai biaya ganti ruginya. Nilainya nanti bervariasi tergantung jumlah bahan dan ukuran rumpon," jelasnya. 

Selain ganti rugi rumpon, nelayan juga akan mendapatkan kompensasi tidak melaut selama masa survei sebesar Rp 1 juta.

Ganti rugi dan biaya kompensasi itu akan sekaligus diberikan setelah proses survei selesai dilakukan. 

Baca juga: Wabup Ipat sambangi Korban Angin Puting Beliung, Masyarakat Diimbau Waspada Dampak Cuaca Ekstrem


Sementara terkait proses survei migas dikatakan  Sholahudin sudah dilakukan sejak Sabtu (13/1) lalu dan saat ini sudah berjalan 30 persen.

Dimana survei dilakukan dengan jarak 12 mil dari garis pantai, dengan kedalaman 600 hingga 1.000 meter.

Survei diestimasikan tuntas dalam waktu 45 hari.

"Belum bisa ditarik kesimpulan terkait hasil surveinya. Semoga saja berhasil ditemukan potensi migas di Buleleng," tandasnya.(*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved