Pria Obesitas di Gianyar
Jenazah Bombom, Pria Berbobot 210 Kg asal Gianyar Dikremasi Sabtu Depan, Paman: Diantar Secara Layak
Jenazah I Putu Bagus Trisna Hardibrata (34) pria obesitas berbobot 210 Kilogram atau akrab disapa Bombom akan dikremasi pada Sabtu 10 Februari 20224
Penulis: I Wayan Eri Gunarta | Editor: I Putu Juniadhy Eka Putra
Jenazah Bombom, Pria Berbobot 210 Kg asal Gianyar Dikremasi Sabtu Depan, Paman: Diantar Secara Layak
TRIBUN-BALI.COM, GIANYAR - Jenazah I Putu Bagus Trisna Hardibrata (34) pria obesitas berbobot 210 Kilogram atau akrab disapa Bombom itu akan dikremasi pada Sabtu 10 Februari 2024.
Hal tersebut berdasarkan hasil rapat dari keluarga besar mendiangan.
Saat ini, jenazah warga asal Banjar Serongga Tengah, Desa Serongga, Kecamatan Gianyar itu diketahui masih dititipkan di kamar jenazah RSUD Sanjiwani Gianyar pada Senin 5 Februari 2024.
Pihak keluarga pun menyepakati jika jenazah Bombom akan dikremasi di krematorium Cekomaria, Denpasar.
Terkait hal tersebut sang paman, pun membenarka hal tersebut.
"Dikremasi di Cekomaria pada tanggal 10 nanti," ujarnya kepada Tribun-Bali.com pada Senin 5 Februari 2024.
Tarkait proses pengantaran jenazah ke krematorium, Tunik memastikan keponakannya tersebut akan diantar secara layak, tidak menggunakan pikap.
"Nanti dari pihak krematorium akan melakukan prosesnya, yang pasti menggunakan ambulans," ujarnya via telepon.
Baca juga: KISAH Bombom Pria Berbobot 210 Kg di Gianyar Semasa Hidup, Termotivasi Diet usai Bertemu Sang Istri
Tunik pun tidak bisa memberikan komentar lebih lanjut terkait mendiang Bombom.
Sebab ia masih dalam suasana beduka.
.
"Saat ini saya masih sangat berduka. Jika mengingat-ngingat soal mendiang, hati saya rasanya sesak sekali," ujarnya menutup wawancara.
Pengantaran Jenazah Diupayakan Gunakan Ambulans
Sedangkan, Kepala Pelaksana BPBD Gianyar, Ida Bagus Putu Suamba mengatakan, pihaknya berharap proses pengantaran jenazah mendiang diupayakan menggunakan ambulans.
Sebab jika menggunakan pikup, kesannya tidak bagus.
Pihaknya memaklumi anggotanya saat membawa mendiang ke RSUD Sanjiwani menggunakan pikap.

Sebab saat itu situasinya sangat darurat, dan hanya kendaraan tersebut yang bisa dimanfaatkan agar yang bersangkutan segera mendapatkan pertolongan medis.
"Kalau bisa, sebaiknya memang jangan menggunakan pikap. Tidak baik kelihatannya," ujar Gus Suamba.
Sudah dalam Kondisi Gagal Nafas saat di UGD
Sebelumnya, informasi dihimpun Tribun Bali, Minggu 4 Februari 2024, Bombom itu meninggal Sabtu sekitar pukul 22.16 WITA.
Pihak rumah sakit menyatakan korban sudah gagal nafas saat tiba di sana.
Wadir Umum RSUD Sanjiwani Gianyar, Putu Awan Saputra, Minggu 4 Februari 2024 membenarkan bahwa pasien obesitas atas Bombom telah meninggal dunia.
Baca juga: Riwayat Hidup Mendiang Bombom, Pria Terbesar di Gianyar Bali Berat Badannya Sempat Capai 228 Kg
"Pasien masuk UGD sudah dalam kondisi gagal nafas, diberi tindakan maksimal, kejut jantung tidak ada respon. Jenazah masih dititip di kamar jenazah," ujarnya.
Saat Tribun Bali mendatangi rumah mendiang, di sana tampat sepi.
Adik mendiang orang satu-satunya yang ada di sana, enggan memberikan komentar terkait kakaknya.
Sementara istrinya, kata adik mendiang, telah pulang ke rumahnya di Denpasar.
Diketahui bahwa kedua orang tua mendiang telah lama meninggal dunia.
"Maaf, tidak bisa (memberi komentar). Pemakamannya juga belum tahu, belum ada rapat keluarga," ujar adik mendiang, Minggu sekitar pukul 09.00 WITA.
(*)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.