Pria Obesitas di Gianyar

Program Pengendalian Obesitas di Gianyar, Dimulai dari Deteksi Dini

Dinas Kesehatan (Dinkes) Gianyar, Bali tidak memiliki angka masyarakat Gianyar yang mengalami obesitas atau berat berlebih.

SHUTTERSTOCK/JPC-PROD
Ilustrasi obesitas - Program Pengendalian Obesitas di Gianyar, Dimulai dari Deteksi Dini 

TRIBUN-BALI.COM, GIANYAR - Dinas Kesehatan (Dinkes) Gianyar, Bali tidak memiliki angka masyarakat Gianyar yang mengalami obesitas atau berat berlebih.

Namun demikian, Dinkes memiliki program pengendalian obesitas.


Kepala Dinas Kesehatan Gianyar, Ni Nyoman Ariyuni mengatakan, selama ini Pemkab Gianyar memiliki program pengendalian dan pencegahan obesitas.

Baca juga: Jenazah Bombom, Pria Berbobot 210 Kg asal Gianyar Dikremasi Sabtu Depan, Paman: Diantar Secara Layak

Hal tersebut dilakukan mulai dari deteksi/skrining obesitas.


Setelah itu, pihaknya juga menggaungkan Promkes Prilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS), dan Perilaku CERDIK (Cek Kesehatan secara berkala, Rajin aktivitas fisik, Diet seimbang dan Kelola stres).


"Kami berharap, masyarakat yang memiliki berat berlebih, agar menerapkan PHBD dan Perilaku Cerdik, dalam mengantisipasi hal yang tidak dinginkan."

Baca juga: Riwayat Hidup Mendiang Bombom, Pria Terbesar di Gianyar Bali Berat Badannya Sempat Capai 228 Kg

"Sebab dampak kelebihan berat badan ini cukup besar, dapat memicu berbagai penyakit, mulai dari jantung hingga pernapasan," ujar Ariyuni.


Sementara untuk masyarakat yang selama ini memiliki riwayat obesitas, telah dilakukan pengukuran gula darah.

Hal ini dilakukan pada penduduk usia 15 -39 tahun. Pengecekan gula darah dilakukan sebagai upaya deteksi dini diabetes melitus (DM).

Baca juga: Pria Berbobot 210 Kg di Gianyar Bali Meninggal Dunia, Bombom Alami Gagal Nafas Saat Dibawa ke UGD


"Pengendalian dan penanggulangan obesitas dimaksud dilakukan untuk meningkatkan pengetahuan, kesadaran, kemauan berperilaku hidup sehat, dan mencegah terjadinya obesitas beserta akibat yang ditimbulkan untuk menurunkan jumlah yang sakit, disabilitas, dan/ atau meninggal dunia, serta untuk mengurangi dampak sosial dan ekonomi akibat penyakit tidak menular," ujarnya.


Ditanya apakah pihaknya pernah memantau kelebihan berat badan mendiang Bombom. Ariyuni tidak memberikan jawaban.

Baca juga: Tubuh Owner Ayuterra Dipasangi Alat Deteksi, Jadi Tahanan Rumah oleh Kejaksaan Gianyar

Namun ia berharap agar masyarakat menerapkan PHBS dan Perilaku Cerdik.

"Mari sama-sama kita sosialisasikan agar penderita obesitas agar menerapkan PHBS dan Perilaku Cerdik," tandasnya. (*)

Sumber: Tribun Bali
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved