Cuaca Ekstrem di Nusa Penida
Angin Puting Beliung di Nusa Penida Bali Sebabkan 4 Rumah Rusak Berat, Termasuk Garase Mobil Roboh
Angin Puting Beliung di Nusa Penida Bali Sebabkan 4 Rumah Rusak Berat, Termasuk Garase Mobil Roboh
Penulis: Eka Mita Suputra | Editor: Putu Kartika Viktriani
TRIBUN-BALI.COM - Kejadian angin puting beliung di tengah hujan lebat terjadi di Banjar Gelagah, Desa Kutampi, Kecamatan Nusa Penida, Klungkung, Bali, pada Jumat 9 Februari 2024.
Peristiwa ini menyebabkan beberapa bangunan warga mengalami kerusakan.
Hal ini dibenarkan oleh Kapolsek Nusa Penida Kompol Ida Bagus Putra Sumerta.
Kompol Putra Sumerta mengatakan, musibah itu menyebabkan empat bangunan milik warga setempat rusak.
"Laporan warga, angin puting beliung itu terjadi sekitar jam 11.00 Wita. Ada empat bangunan yang mengalami kerusakan," ungkap Putra Sumerta pada Jumat 9 Januari 2024.
Sementara itu, Kepala Pelaksana BPBD Klungkung I Putu Widiada mengatakan, personelnya sedang melakukan pengecekan ke lokasi terjadinya hujan dan angin puting beliung di Desa Kutampi.
"Inggi ada laporan terjadi angin puting beliung
Tim masih melakukan assessment di lapangan," ungkap Widiada.
Warga setempat pun kaget, saat melihat angin puting beliung datang dari arah barat ke timur.
Angin tersebut bergerak dengan cepat, menerbangkan benda-benda yang dilewatinya, seperti plastik hingga potongan kayu.
"Warga mengatakan, angin itu cukup keras, sehingga beberapa bangunan warga mengalami kerusakan," ujar Kapolsek Nusa Penida Kompol Ida Bagus Putra Sumerta, Jumat 9 Februari 2024.
Baca juga: Hari Raya Galungan dan Kuningan 2024 Sebentar Lagi, Cek Jadwal Selengkapnya dalam Kalender Bali
Beruntung musibah itu tidak menimbulkan korban jiwa, hanya warga mengalami kerugian secara materiil karena bangunan mereka rusak.
"Musibah hujan lebat dan angin puting beliung ini, menyebabkan empat bangunan rusak," ujar Putra Sumerta.
Dari informasi yang dihimpun Tribun Bali, total ada empat bangunan rusak berat.
Tiga bangunan rumah mengalami kerusakan pada atap, sementara satu garase mobil sampai roboh rata dengan tanah diterjang puting beliung.
Setelah hujan deras reda, masyarakat beserta aparat TNI dan Polri gotong royong untuk memperbaiki bangunan warga yang rusak berat akibat angin puting beliung tersebut.
"Dalam kegiatan gotong royong memperbaiki atap atau genteng rumah warga yang mengalami kerusakan TNI-POLRI, bersinergi dengan warga sekitar untuk memperbaiki atap yang mengalami kerusakan," ujar Kapolsek Nusa Penida, Kompol Ida Bagus Putra Sumerta, Jumat 9 Februari 2024.
Dikutip dari situs resmi BMKG, selama tiga hari tepatnya pada 5-7 Februari 2024 terjadi curah hujan intensitas lebat hingga sangat lebat terjadi di beberapa wilayah Indonesia, salah satunya di Bali (118.9 mm/hari).
Berdasarkan analisis data iklim BMKG, sekitar lebih dari 55% wilayah Zona Musim Indonesia diprediksikan memasuki puncak musim hujan pada periode bulan Januari - Februari 2024.
Sementara itu kondisi dinamika atmosfer di wilayah Indonesia dalam sepekan kedepan masih dapat memicu potensi cuaca signifikan di beberapa wilayah, yaitu:
- Aktivitas Monsun Asia yang masih memicu potensi pembentukan awan hujan di wilayah Indonesia terutama di bagian tengah dan selatan
- Aktifnya gelombang ekuator Rossby dan Kelvin di sekitar wilayah Indonesia bagian tengah dan timur ynag turut memicu peningkatan potensi awan hujan.
- Terbentuknya pola belokan dan pertemuan angin yang memanjang di wilayah Indonesia bagian Tengah dan Selatan termasuk Sumatra, Jawa, dan Kalimantan sebagai dampak dari penguatan angin Monsun Asia.
Oleh karena itu pihak BMKG mengimbau beberapa wilayah untuk mewaspadai potensi cuaca.
Selain itu, pihak-pihak terkait diharapkan melakukan persiapan antara lain:
- Memastikan kapasitas infrastruktur dan sistem tata kelola sumber daya air siap untuk mengantisipasi peningkatan curah hujan.
- Melakukan penataan lingkungan dengan tidak membuang sampah sembarangan.
- Tidak melakukan pemotongan lereng atau penebangan pohon yang tidak terkontrol serta melakukan program penghijauan secara lebih masif.
- Melakukan pemangkasan dahan dan ranting pohon yang rapuh serta menguatkan tegakan/tiang, serta papan reklame/baliho agar tidak roboh tertiup angin kencang.
- Lebih mengintensifkan koordinasi, sinergi, dan komunikasi antar pihak terkait untuk kesiapsiagaan antisipasi bencana hidrometrorologi.
- Terus memonitor informasi perkembangan cuaca dan peringatan dini cuaca ekstrem dari BMKG, secara lebih rinci dan detail untuk tiap kecamatan di seluruh wilayah Indonesia, melalui website BMKG https://www.bmkg.go.id, untuk prakiraan cuaca hingga level kecamatan.
(*)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.