Imlek 2024

Kenapa Tahun Baru Imlek Identik dengan Hujan ? Berikut Penjelasannya

Tahun Baru Imlek, tidak hanya dikatitkan dengan tradisi unik, seperti barongsai, angpao

|
Editor: Fenty Lilian Ariani
freepik
Ilustrasi hujan - Kenapa Tahun Baru Imlek Identik dengan Hujan, Berikut Penjelasannya 

TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Tahun Baru Imlek akan dirayakan masyarakat Tionghoa di seluruh dunia pada Sabtu, 10 Februari 2024 esok.

Masyarakat Tionghoa biasanya sudah menyiapkan beberapa tradisi unik, seperti membersihkan rumah, menyiapkan angpao, memakai baju baru dengan warna merah, kuning atau emas, dan masih banyak lainnya.

Tak hanya masyarakat Tionghoa saja yang ikut merayakan, masyarakat di luar juga ikut menikmati pertunjukan barongsai dan lampion.

Satu lagi nih tribunners, perayaan Tahun Baru Imlek biasanya juga lekat dengan turunnya hujan.

Ada yang sudah tahu penjelasannya secara ilmiah ?

Kali ini Tribun Bali akan membahasnya secara detail.

Masyarakat Tionghoa sangat percaya, hujan yang turun saat perayaan Tahun Baru Imlek akan membawa berkah dan rezeki di tahun yang akan datang.

Hujan deras dari tahun ke tahun selalu menyambut datangnya Tahun Baru Imlek.

Hal tersebut, sebenarnya bisa dijelaskan secara ilmiah tribunners.

Baca juga: 45 UCAPAN Selamat Tahun Baru Imlek 2024, Lengkap dengan Bahasa Inggris dan Mandarin

Melansir Kompas.com, alasan mengapa Imlek selalu turun hujan dijelaskan oleh Senior Forecaster Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Laode Nurdiyansyah.

Disebutkan, bahwa pada periode bulan Desember hingga Februari secara umum merupakan periode musim hujan di sebagian besar wilayah Indonesia, terutama di Pulau Jawa hingga Nusa Tenggara.

Ia menyebut, pada periode bulan  Januari dan Februari merupakan puncak musim hujan di sebagian wilayah Indonesia, khususnya dua wilayah tersebut.

Artinya, apabila Imlek dirayakan pada periode waktu tersebut, sangat memungkinkan Tahun Baru Imlek di Indonesia akan disertai dengan turunnya hujan.

Adapun kata dia, hujan sendiri terjadi karena dipengaruhi oleh kondisi dinamika atmosfer di suatu wilayah.

Kondisi dinamika atmosfer tersebut, dapat menyebabkan pembentukan awan dan turunnya hujan.

Halaman
1234
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved