Berita Gianyar
Pengguna Pupuk Kompos Di Bedulu Blahbatuh Minim, Stok Menumpuk di TPS3R
Pengguna Pupuk Kompos Di Bedulu Blahbatuh Minim, Stok Menumpuk di TPS3R
Penulis: I Wayan Eri Gunarta | Editor: Fenty Lilian Ariani
"Mereka masih takut kalau pakai organik, di awal akan banyak tumbuh rumput liar yang mengganggu tanaman padi, namun setelah itu kesuburan tanah akan kembali. Kondisi itu yang belum diterima oleh petani," ujarnya.
Karena itu, kata dia, sampai saat ini, belum ada satu pun petani yang mau menggunakan pupuk organik.
Saat ini pihaknya pun masih memikirkan cara agar stok pupuk tidak menumpuk.
"Dari petani belum ada yang mau, karena mereka lebih mempercayai pupuk kimia," jelasnya.
Saat ini, pupuk kompos yang dihasilkan, hanya dibeli masyarakat untuk keperluan tanaman kebun rumah.
Karena untuk rumahan, maka jumlah yang terjual pun relatif sedikit, hanya sekitar 5-10 kilogram.
"Kami masih bingung untuk mencari solusinya, agar tidak menumpuk," ujar Astawa.
Adapun pupuk kompos yang dihasilkan pihaknya, saat ini dijual dengan harga Rp 700-1000 per kilogram.
Pihaknya juga sudah mengemas pupuk itu dengan kantong 5 kilogram, 10 kilogram dan 25 kilogram. (*)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.