Pria Obesitas di Gianyar
Kesedihan Mendalam Putu Ayu Istri Bombom, Kehilangan Suami dan Ayah dalam Waktu Kurang dari 24 Jam
Putu Ayu Pariyanti Laksmi Dewi harus menjadi seorang istri sekaligus anak yang tegar. Bagaimana tidak, ia harus kehilangan dua orang yang disayangi
Penulis: Putu Supartika | Editor: Ida Ayu Suryantini Putri
Kerabat sudah berdatangan ke Cekomaria sejak pukul 06.30 Wita.
Jenazah dijemput pukul 06.00 Wita di kamar jenasah RSUD Sanjiwani dan diantar dengan mobil jenazah ke Cekomaria.
Sekitar pukul 07.00 Wita, jenazah sampai di Cekomaria dan dilanjutkan dengan prosesi nyiramin atau memandikan jenazah.
Dilanjutkan dengan beberapa rangkaian sebelum pembakaran jenazah yang dipimpin oleh sulinggih.
Jenazah Bombom diletakkan dalam peti besar dan di bawahnya diisi roda.
Saat akan pembakaran, puluhan orang ikut mendorong roda tersebut dan juga menggotong jenazah menuju tempat pembakaran.
Sekitar pukul 11.30 Wita, jenazah kemudian dibakar dan kemudian dilanjutkan prosesi ngeroras dan juga nganyud ke pantai.
Puluhan kerabat dan sahabat mengiringi upacara kremasi ini dengan suasana haru.
Termasuk sang istri yang tak kuasa menahan air matanya ketika jenazah Bombom mulai dibakar.
Diletakkan di Peti
Prosesi kremasi Bombom digelar pagi dan dihadiri oleh sanak saudara termasuk istri mendiang.
Pelaksanaan kremasi pun digelar sebagaimana mestinya dan dipuput oleh sulinggih.
Bersamaan dengan Bombom, ada juga kremasi untuk satu jenazah lainnya.
Namun yang berbeda yakni jika jenazah lainnya diletakkan di pamereman, untuk jenazah Bombom diletakkan di atas peti di depan pemereman.
Di bawah peti tersebut berisi roda.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.