Hari Raya Imlek
Imlek, Ratusan Orang Sembahyang di Kongco Dwipayana Denpasar, Barongsai hingga Wushu di Nusa Dua
rangkaian perayaan Imlek menjadi ajang bagi keluarga untuk berkumpul, dan berlibur menikmati suasana Imlek
Penulis: Putu Supartika | Editor: Putu Dewi Adi Damayanthi
Ratusan orang silih berganti datang ke Griya Kongco Dwipayana dari berbagai agama.
Busana, sarana upakara, cara mereka berdoa pun beragam sesuai keyakinan.
Ada yang menggunakan pakaian adat Bali, ada pula yang terlihat menggunakan pakaian serba merah.
Ada yang membawa banten maupun canang sebagaimana yang dibawa ke Pura, dan ada yang membawa dupa.
Cara mereka sembahyang pun beragam, ada yang melakukan panca sembah atau berdoa secara Hindu dengan bunga, ada pula yang menggunakan dupa.
Selanjutnya usai sembahyang mereka diperciki tirta oleh pemangku di sana dan mendapat bija.
Sekretaris Kongco Dwipayana Tanah Kilap, Jro Mangku Padmi mengatakan, perayaan Imlek ini akan berlangsung hingga Cap Go Meh.
Persembahyangan bersama telah dilakukan pukul 00.00 Wita untuk melepas tahun yang sebelumnya dan membuka tahun yang baru.
Selain itu juga dipentaskan Barongsai sebagai simbol kebaikan dan kejahatan.
“Tahun ini adalah shio naga kayu. Naga melambangkan kekuatan, keberanian, kemasyuran. Dan kayu adalah pertumbuhan,” katanya.
Menurutnya, tahun ini akan terjadi pertumbuhan ekonomi yang agresif.
Sehingga akan menjadi pembelajaran baik bagi orang-orang yang berani mengambil sikap.
“Dan semoga di tahun ini ada banyak berkah dan hajatan Pemilu juga berjalan lancar,” katanya.
Pemangku Kongco, Mangku Alit Satya Guna mengatakan, ada tiga agama yang menyungsung di kongco ini yakni Hindu, Budha dan Kong Hu Chu serta ada juga penganut Kejawen.
“Karena di sini ada palinggih Ida Kanjeng Ratu Kidul bagi penganut Kejawen,” katanya.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.