Pria Obesitas di Gianyar

Kisah Sedih Putu Ayu Pariyanti, Harus Kehilangan Sang Suami Bombom dan Ayah Kurang dari 24 Jam

Putu Ayu Pariyanti Laksmi Dewi harus menjadi seorang istri sekaligus anak yang tegar.

Penulis: Putu Supartika | Editor: I Putu Juniadhy Eka Putra
Tribun Bali/Putu Supartika
Kolase - Jenazah Bombom, pria berbobot 210 kg dikremasi hari ini di Cekomaria, Peguyangan, Denpasar, Bali, Sabtu 10 Februari 2024. 

Ia tahu bagaimana Bombom harus kehilangan sosok ayah dan kemudian ibunya yang berpulang setahun lalu.

Baca juga: Berita Viral Bali: Sosok Bombom di Mata Sahabat dan Kesedihan Mendalam Istri, Perayaan Imlek di Bali

Sebagai seorang sahabat, sebelum berpulang, ia sempat berkomunikasi dengan Bombom beberapa saat sebelum dilarikan ke RSUD Sanjiwani Gianyar.

“Karena asam urat awalnya, kemudian panik, jadinya sesak. Saya sempat menelepon beberapa saat sebelum ke rumah sakit, konsultasi untuk ke dokter. Maunya tanggal 4 besoknya dokter akan didatangkan ke rumahnya,” kata lelaki asal Abianbase Gianyar ini.

Sahabat lainnya, I Wayan Widyantara mengatakan, selain lucu, Bombon juga sosok yang kreatif.

“Dia banyak menciptakan lagu, dan selalu tampil ceria dan apa adanya. Dia sahabat yang paling ikhlas,” tuturnya.

Baginya, Bombom juga sosok yang jujur bahkan terbuka akan sakit yang dialaminya.

Widyantara kenal pertama dengan Bombom sejak 2014 dari seorang teman dan langsung akrab.

Sebelum meninggal, ia sempat mengunjungi Bombom dan saling bertukar banyak cerita.

Dua hari sebelum meninggal, ia juga ditelepon dan juga bercerita banyak hal. 

(*)

Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved