Hari Raya Galungan

Harga Babi Turun Jelang Hari Raya Galungan, GUPBI Bangli Prediksi Ada Kenaikan Dua Bulan Kedepan

Harga Babi Turun Jelang Hari Raya Galungan, GUPBI Bangli Prediksi Ada Kenaikan Dua Bulan Kedepan

|
Penulis: Muhammad Fredey Mercury | Editor: Putu Kartika Viktriani
Tribun Bali
Salah satu suasana peternakan babi di wilayah Kecamatan Tembuku, Kabupaten Bangli, Bali. 

TRIBUN-BALI.COM, BANGLI - Sempat anjlok di harga Rp 30 ribu per kilo, harga babi sempat dikabarkan melambung tinggi. Kendati demikian, sepekan jelang hari raya Galungan harga babi diketahui kembali anjlok. 

Hal tersebut diungkapkan Ketua Gupbi Bangli, Sang Putu Adil saat dihubungi Rabu 21 Februari 2024. Diungkapkan dia pada akhir tahun 2023 lalu harga babi anjlok hingga harga terendah di angka Rp 30 ribu per kilo.

Kemudian pada Januari 2024, lanjutnya, harga babi melonjak secara bertahap.

Mulai dari Rp 31 ribu hingga menembus angka tertinggi Rp 40 ribu per kilo.

"Kondisi ini berlangsung hingga jelang Pemilu 2024 pada tanggal 14 Februari," jelasnya. 

Namun tak berselang lama, harga babi kembali turun. Kurang dari sepekan jelang hari raya Galungan, harga babi diketahui Rp 37 ribu hingga Rp 38 ribu per kilo.

Menurut Sang Putu Adil, penurunan harga dipengaruhi beberapa faktor.

Salah satunya karena permintaan masyarakat yang mengalami penurunan.

"Diperkirakan pada hari raya Galungan, harga babi masih tetap di angka sekian (Rp 37 ribu hingga Rp 38 ribu per kilo)," ujarnya. 

Baca juga: 10 Hari Lagi Galungan, Simak Jadwal Rerahinan Hindu dalam Kalender Bali termasuk Kuningan dan Nyepi

Lebih lanjut dikatakan, harga babi Rp 37 hingga Rp 38 ribu per kilo belum membuat peternak meraup untung besar.

Walau demikian peternak juga tidak mengalami kerugian alias pakpuk. 

Ini dikarenakan pengaruh harga pakan, terutama jagung yang mengalami peningkatan cukup tinggi.

Kata Sang Putu Adil, harga jagung sebelumnya Rp 6 ribu per kilo, saat ini telah menyentuh Rp 10 ribu per kilo atau naik Rp 4 ribu per kilo. 

"Naiknya hampir 100 persen. Sedangkan dalam campuran pakan ternak, komposisi jagung itu mencapai 50 persen. Harapan kami, pemerintah mencarikan upaya untuk mengganti pakan jenis jagung. Salah satunya yang paling memungkinkan adalah sorgum," tandasnya. 

Harga Diprediksi Naik 2 Bulan Kedepan


Sang Putu Adil yang juga merupakan peternak babi asal Desa Jehem, Kecamatan Tembuku ini, memprediksi harga babi kembali naik pada dua bulan kedepan.

Halaman
12
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved