Berita Jembrana
Estimasi Ketersediaan Babi Potong 700 Ekor di Jembrana, Warga Diingatkan Masak Daging hingga Matang
saat ini masyarakat cenderung melakukan pemotongan babi serangkaian Galungan pada hari tersebut (H-2).
Penulis: I Made Prasetia Aryawan | Editor: Putu Dewi Adi Damayanthi
TRIBUN-BALI.COM, NEGARA - Petugas medik veteriner dari Dinas Pertanian dan Pangan Jembrana melakukan pengecekan kesehatan ante mortem dan post mortem hewan ternak khususnya babi yang hendak dipotong serangkaian perayaan Hari Raya Galungan, Senin 26 Februari 2024.
Estimasi, ada sekitar 700 ekor babi yang tersedia pada perayaan kali ini.
Dari pengecekan, seluruh hewan ternak kaki empat tersebut dinyatakan sehat dan layak dikonsumsi.
Pemerintah juga menegaskan agar masyarakat memasak dengan matang maksimal untuk menghindari timbulnya penyakit usai dikonsumsi.
Baca juga: 15 Ton Daging Babi Dibagikan di Badung, DPD Golkar Bantu Krama di Hari Raya Galungan-Kuningan
Menurut data yang diperoleh, total estimasi ketersediaan hewan ternak babi siap potong mencapai 680-700 ekor.
Jumlah tersebut tersebar di 34 titik tempat pemotongan seluruh Jembrana.
"Kita terjunkan semua medikvet yang ada untuk melakukan ante dan post mortem di masing-masing kecamatan," kata Kabid Keswan Dan Kesmavet, Dinas Pertanian dan Pangan Jembrana, I Wayan Widarsa saat dikonfirmasi, Senin 26 Februari 2024.
Widarsa melanjutkan, proses pengecekan kesehatan hewan sudah dilakukan sejak H-2 Galungan ini untuk memastikan bahwa seluruh hewan ternak sehat dan layak konsumsi.
Sebab, saat ini masyarakat cenderung melakukan pemotongan babi serangkaian Galungan pada hari tersebut (H-2).
Namun, beberapa warga juga memilih untuk memotong pada hari Penampahan Galungan (besok).
"Estimasi yang ketersediaan dari mulai hari ini sekitar 680-700 ekor. Itu dipotong di 34 titik yang tersebar di seluruh wilayah. Lebih banyak yang potong hari ini. Tapi ada juga yang besok," sebut Widarsa.
Dari hasil pengecekan medikvet, kata dia, semua hewan ternak dinyatakan sehat dan aman untuk dikonsumsi.
Namun begitu, ia mengimbau agar masyarakat mengolah daging babi menjadi makanan siap konsumsi dengan kondisi matang.
"Kami imbau agar diolah dengan maksimal. Ini untuk mengantisipasi timbulnya hal yang tak diinginkan," imbaunya.
Kumpulan Artikel Bali
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.