Berita Bali

Operasi Keselamatan Agung, Polda Bali Tak Akan Tebang Pilih Targetkan WNI dan WNA di Jalan

Operasi Keselamatan Agung ini Polda Bali menerjunkan sebanyak 1.446 personel yang terdiri dari 385 personel Polda Bali dan Polres/Polresta 1.061 orang

Tribun Bali/Adrian Amurwonegoro
Direktur Lalu Lintas Polda Bali Kombes Pol Ruminio Ardano SIK (tengah) - Operasi Keselamatan Agung, Polda Bali Tak Akan Tebang Pilih Targetkan WNI dan WNA di Jalan 

TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Direktur Lalu Lintas Polda Bali Kombes Pol Ruminio Ardano SIK menegaskan tidak akan tebang pilih terhadap warga lokal maupun Warga Negara Asing (WNA) untuk menjadi target dalam penyelenggaraan Operasi Keselamatan Agung 2024 yang berlangsung pada 4-17 Maret 2024.

Ia menjelaskan tujuan Operasi Keselamatan Agung ini adalah untuk meningkatkan kepatuhan dan kedisplinan masyarakat serta menurunkan angka kecelakaan dan pelanggaran lalu lintas yang dilaksanakan selama 14 hari dengan target penggendara roda dua dan roda empat.

Hal ini disampaikan Kombes Pol Ruminio Ardano saat dijumpai Tribun Bali usai memimpin apel gelar pasukan Operasi Keselamatan Agung TA 2024 dan Pencanangan Aksi Keselamatan Jalan di Lapangan Iptu Sutarjo Mako Brimob Polda Bali, Tohpati, Denpasar, Bali, Sabtu 2 Maret 2024.

Baca juga: Satgas Pangan Bergerak, Polda Bali Imbau Masyarakat Tak Panik Soal Harga Beras

"Kegiatan Operasi Keselamatan Agung tidak hanya kepada WNI, kita tahu bersama wilayah hukum Polda Bali destinasi wisata internasional, untuk ketertiban lalu lintas juga dilaksanakan kepada WNA yang melaksanakan wisata di wilayah Bali," tegasnya.

Adapun Operasi Keselamatan Agung berjalan secara simultan pada 4-17 Maret 2024 mulai pekan depan menyasar pelanggaran-pelanggaran kasat mata yang dapat menimbulkan dampak keselamatan berlalu lintas.

Dalam Operasi Keselamatan Agung ini Polda Bali menerjunkan sebanyak 1.446 personel yang terdiri dari 385 personel Polda Bali dan Polres/Polresta 1.061 orang.

"Atensinya pelanggaran kasat mata seperti tidak menggunakan helm, tidak memakai seat belt, melanggar rambu lalulintas lampu merah, alat peraga, melawan arus, main hape di jalan, pengendara di bawah umur, melebihi batas kecepatan," ujarnya.

"Kemudian terkait dengan overload, over dimensi, penggunaan knalpot tidak sesuai standar," imbuh dia.

Dalam Operasi Keselamatan Agung ini, dikatakan Kombes Pol Ruminio, Polda Bali mengedepankan tindakan edukasi masyarakat dan sosialisasi, sehingga dalam penyelenggaraannya dilaksanakan secara preemtif dan preventif guna mewujudkan Kamseltibcarlantas yang aman dan nyaman.

Sementara itu, yang menjadi target lokasi adalah jalan raya yang sering digunakan balapan liar, jalan yang terdapat pasar atau pusat perekonomian, jalan yang digunakan sebagai sarana parkir, dan jalan rawan macet, kecelakaan dan pelanggaran lalulintas.

"Kami penindakan secara preemtif dan preventif, operasi menekankan edukasi masyarakat sosialisasi, penyuluhan seluruh elemen masyarakat, juga pemasangan apanduk, banner atau baliho," bebernya.

Selain itu, operasi ini juga merupakan bagian dari cipta kondisi arus mudik Jawa - Bali persiapan menyambut Idul Fitri 2024 bulan depan.

"Ini juga untuk cipta kondisi arus mudik Jawa Bali dan sebaliknya operasi ini untuk kelancaran dan ketertiban," tuturnya.

Tak hanya menggelar Operasi Keselamatan Agung saja, Polda Bali juga melakukan pencanangan aksi keselamatan jalan yang melibatkan pelajar di Bali dan komunitas ojek online untuk turut serta dalam sosialisasi ketertiban berlalu lintas.

Pada kesempatan ini, Polda Bali juga membagikan sejumlah paket sembako kepada berbagai elemen masyarakat. (*)

Kumpulan Artikel Bali

Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved