Pendaki Tersesat di Gunung Batukaru

Ni Putu Eka dan Sandika Dengar Suara ini Saat Tersesat di Gunung Batukaru

Ni Putu Eka dan Sandika Dengar Suara ini Saat Tersesat di Gunung Batukaru

|
Penulis: I Made Ardhiangga Ismayana | Editor: Aloisius H Manggol
Kolase Tribun Bali
Ni Putu Eka dan Sandika Dengar Suara ini Saat Tersesat di Gunung Batukaru 

 

 


TRIBUN-BALI.COM, TABANAN - Kasus pendaki tersesat di Gunung Batukaru, Tabanan masih menjadi sorotan, pasalnya hingga saat ini Ni Putu Putri Eka Pratiwi (24) belum ditemukan.

Putu Eka diketahui merupakan warga Tukad Pakerisan, Denpasar, dirinya mendaki Gunung Batukaru bersama rekannya Sandika pada Sabtu 2 Maret 2024.

Sandika telah berhasil diamankan Tim SAR, sementara Putih Eka hingga saat ini belum ditemukan.

Baca juga: Hilang Ditengah Malam, Pengakuan Sandika Hingga Tak Temukan Ni Putu Eka di Gunung Batukaru

Berdasarkan informasi yang dikumpulkan jajaran Polsek Pupuan dari Sandika terungkap beberapa fakta.

Kapolsek Pupuan AKP I Wayan Sudiarba mengatakan, awalnya pada Sabtu 2 Maret 2024 pada pukul 09.00 Wita, Sandika dan Ni Putu Putri Eka Pratiwi naik ke Gunung Batukaru.

Ketika itu mereka naik melalui jalur Bukit Buluh Desa Pujungan Kecamatan Pupuan, Pukul 15.00 Wita. 

Baca juga: Kadek Rika Ungkap Kelakuan Vladimir Kolesov, Anggota Polsek Kuta Kaget Lihat Isi Dibalik Jok Motor

Kemudian, kurang lebih 200 meter dari puncak mereka menemui jalan buntu sehingga memutuskan untuk kembali turun dari Gunung Batukaru untuk pulang. 

Nah, pada pukul 19.00 pada saat perjalanan pulang menyusuri Gunung Batukaru, keduanya tersesat dan ketemu jurang.

Sehingga mereka berdua berusaha untuk menghubungi keluarganya untuk meminta bantuan. 

Baca juga: Mohon Doa Bagi Eka Putri, Warga Tukad Pakerisan Denpasar, Keberadaannya Masih Misteri

“Keduanya memutuskan membuat tenda untuk beristirahat dan melanjutkan esok harinya. Atau pas hari Minggu,” ungkapnya.

Keesokan harinya, Minggu 03 Maret 2024 pada pukul 09.00 wita, dikarenakan tidak ada tim penolong, mereka melakukan perjalanan turun untuk pulang.

Dan pukul 16.00 wita mendengar suara gergaji mesin sehingga mereka mencari sumber suara tersebut.

Sayangnya, tidak ketemu dan sudah malam hari pada pukul 19.00 Wita. Mereka kembali mendirikan tenda untuk beristirahatz

Saat istirahat, Putu Eka sempat mengatakan kepada Sandika untuk kembali naik memberikan sinyal laser.

Dan tidak diijinkan oleh Sandika. Pada pukul 21.00 mereka beristirahat di tenda.

Dan akhirnya, pada Senin 04 Maret 2024 pada pukul 03.00 Wita Sandika terbangun dari tidurnya.

Melihat Putu Eka sudah tidak ada ditempat. Sandika sempat melakukan pencarian kurang lebih selama 1 jam. 

“Namun, pada saat mencari itu tidak ketemu. Dan m Sandika memutuskan turun sendiri untuk mencari pertolongan kepada warga dan bertemu dengan aliran sungai,” paparnya.

Sandika selanjutnya, sambung Sudiarba, mengikuti aliran sungai itu.

Dan kemudian menemukan pipa air warga. Sehingga pipa tersebut diikuti dan kemudian Sandika sampai ditempat dia naik semula.

Di sana sudah ada warga masyarakat dan keluarga dari Putu Eka yang menunggu.

“Pencarian saat ini dihentikan karena faktor cuaca,” pungkasnya.

Kapolsek Pupuan, AKP I Wayan Sudiarba membenarkan, bahwa satu orang pendaki bernama Sandika berhasil ditemukan.

Sudiarba mengatakan, korban dalam keadaan sehat dan sadar.

Namun, mengalami sakit di atas lutut kaki kiri.

Saat ini, dalam penanganan petugas medis di Puskesmas Pupuan 1 dan diamankan di Mako Polsek Pupuan.

“Pendaki satunya, masih dalam pencarian (yang perempuan),” ucapnya Senin 4 Maret 2024.

Dari informasi Sandika, sambungnya, bahwa mereka berdua belum pernah mendaki di Gunung Batukaru.

Kedua pendaki tidak melapor dengan petugas Registrasi Pendakian di Desa Pujungan.

Dan mereka tidak mengajak pemandu orang lokal pada saat mendaki Gunung Batukaru.

Kepala BPBD Tabanan, Nyoman Srinadha Giri mengatakan, bahwa sekitar 26 orang petugas SAR gabungan terjun melakukan pencarian pada Minggu 3 Maret 2024.

Giri mengaku, bahwa pencarian kemarin diperluas.

SAR Denpasar dan BPBD Tabanan mencari di kawasan Petali.

Itu merupakan kawasan Gunung Sanghyang.

Yang masih satu gugusan dengan Gunung Batukaru.

Namun juga masih nihil.

“Kemarin kita di Gunung Sanghyang. Tapi nihil. Jadi sekarang fokus di Pujungan karena motor ditemukan di sana. Dugaan mereka naik dari sana,” ungkapnya.

Giri mengaku, bahwa dua korban ini tersesat di Gunung Batukaru, Minggu 3 Maret 2024.

Sekitar pukul 14.00 Wita diketahui kedua orang pendaki itu dilaporkan.

Dan perkiraan tersesat pada dini hari, pukul 04.00 Wita. 

Yang dilaporkan oleh orangtua korban. 

Perkiraan lokasi kejadian ialah di koordinat 8°19'33.87"S"-115°5'29.90"E.

Dua orang yang tersesat ialah Eka Putri Pratiwi 24 tahun warga Jalan Tukad Pakerisan Denpasar dan Sandika 26 tahun warga Nusa Dua Kuta Selatan, Kabupaten Badung.

(*)

Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved