Pemilu 2024
Pemilu 2024, KPU Badung Catat 89,50 Persen Partipasi Masyarakat Datang ke TPS
tingkat kehadiran yang tinggi ini juga membuat Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) harus bekerja ekstra keras.
Penulis: I Komang Agus Aryanta | Editor: Putu Dewi Adi Damayanthi
TRIBUN-BALI.COM, MANGUPURA - Pada Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 di Kabupaten Badung partisipasi masyarakat untuk datang ke Tempat Pemungutan Suara (TPS) melampaui ekspektasi.
Antusiasme masyarakat ke TPS di Gumi Keris tercatat mencapai 89,50 persen.
Ketua KPU Kabupaten Badung, Gusti Ketut Gede Yusa Arsana, mengakui jika tingginya tingkat partisipasi pemilih dalam Pemilihan Presiden (Pilpres) dan Pemilihan Legislatif (Pileg).
Bahkan, melebihi dari target yang ditetapkan 85 persen.
Baca juga: UPDATE Pileg DPD RI pada Pemilu 2024, Rai Mantra Masih Unggul, AWK dan Niluh Djelantik Saling Kejar
"Tingkat partisipasi pada Pemilu 2024 mencapai 89,50 persen. Angka ini lebih tinggi dari Pemilu 2019 saat itu partisipasi 82,54 persen," ujar Yusa Arsana, Selasa 5 Maret 2024.
Menurutnya, tingginya partisipasi pemilih sesuatu hal yang baru pada Pemilu di Badung, Bali.
Padahal, jika dilihat dengan model pendataan De Jure atau pendataan penduduk di suatu daerah, yang mana semua masyarakat yang didata di Badung, itu sepertinya sulit untuk dihadirkan pada Pemilu.
"Ada beberapa hal yang mendukung tingginya tingkat kehadiran pemilih. Seperti Aplikasi Cek DPT online, sosialisasi yang masif dari calon legislatif di seluruh tingkatan, dan Pemilihan Presiden dan Wakil Presiden (PPWP) tidak ada incumbent sehingga mempengaruhi pemilih," bebernya.
Yusa Arsana juga mengaku bangga tingkat kehadiran pemilih yang sangat tinggi.
Bahkan, tingkat kehadiran yang tinggi ini juga membuat Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) harus bekerja ekstra keras.
Kendati demikian pihaknya mengaku ada beberapa kendala yang dialami salah satunya dihadapi adalah masa kampanye yang pendek, hanya 75 hari.
Hal itu pun membuat sosialisasi kurang maksimal
"Masa kampanye yang kurang dalam hal ini. Bahkan tingginya partisipasi pemilih juga membuat petugas KPPS mengalami kondisi sakit akibat kelelahan," imbuhnya. (*)
Kumpulan Artikel Bali
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.