Banjir di Denpasar

Banjir di Denpasar Membawa Duka, Remaja Pria Tewas Terseret Arus, 3 Penerbangan di Bandara Dialihkan

Seorang remaja pria berinisial WS (16) meninggal dunia, terseret arus dan tenggelam pada parit atau selokan yang airnya tengah meluap

ist
Polsek Denpasar Utara saat mengatensi WS (16) yang meninggal dunia di Jl. Kusuma Bangsa III, Denpasar. Diduga lantaran terseret arus dan tenggelam pada parit atau selokan. 

Handy menyampaikan terhadap cuaca ekstrem yang terjadi pihaknya terus memonitoring kondisi cuaca, fasilitas dan berkoordinasi kepada pihak terkait termasuk Airnav Indonesia agar dapat ditangani dengan baik.

Di Buleleng, hujan disertai angin kencang, Sabtu 9 Maret 2024 sore, menyebabkan pohon tumbang hingga banjir di beberapa titik.

Angin kencang juga memorak-poranda atap rumah warga di Banjar Dinas Babakan, Desa Sambangan, Kecamatan Sukasada.

Atap rumah yang rusak itu milik Kadek Kastika (56). Wanita itu menyebutkan, hujan disertai angin kencang terjadi pukul 16.00 Wita.

Kala itu dirinya tengah sibuk mempersiapkan sarana upacara mecaru jelang Nyepi.

Tiba-tiba angin kencang datang. Tiupannya terasa hingga di dalam rumahnya. Listrik seketika padam. Hingga akhirnya ia mendengar adanya suara seperti pohon tumbang.

Ternyata sejumlah atap rumahnya terbang disapu angin kencang.

Warga yang mengetahui kejadian ini lantas bergegas membantu Kastika membersihkan puing-puing atap rumahnya, serta mengevakuasi sejumlah harta bendanya ke tempat teduh.

"Tumben ada angin kencang begini. Untung anak-anak tidak di TKP, karena bagian atap yang rusak itu kamar milik dua anak saya. Sekarang terpaksa mengungsi ke rumah lagi satu," katanya.

Banjir juga terjadi di beberapa titik seperti di Banjar Dinas/Desa Kalibukbuk Kecamatan Buleleng, dan di Jalan Jalak Putih, Kelurahan Banyuasri, Kecamatan Buleleng.

Ketua RT Jalak Putih, I Ketut Derestika mengatakan, ada sekitar 100 rumah warga yang terendam banjir, dengan ketinggian air sekitar 25 hingga 60 cm.

Wilayah tersebut, kata Derestika, sudah menjadi langganan banjir tiap tahun hingga membuat warga setempat trauma.

Ia pun berharap pemerintah segera memetakan penyebab banjir tersebut agar tidak terulang kembali.

"Banjir sudah jadi langganan di sini. Masyarakat sampai trauma. Kami harap pemerintah segera turun tangan. Jangan sampai banjir berulang kali terjadi setiap tahun," kata Derestika.

Pohon tumbang terjadi di Jalan Raya Singaraja-Seririt, tepatnya di dekat Pura Labuan Aji, Desa Temukus, Kecamatan Banjar, Buleleng.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Bali
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved