Berita Gianyar
Lebur Bhuta Kala Dalam Tradisi Perang Api di Desa Adat Nagi saat Pengerupakan
Lebur Bhuta Kala Dalam Tradisi Perang Api di Desa Adat Nagi saat Pengerupakan
Penulis: I Wayan Eri Gunarta | Editor: Fenty Lilian Ariani
TRIBUN BALI/ Wayan Eri Gunarta
Perang api di Desa Adat Nagi, Ubud, Gianyar, Bali, Minggu 10 Maret 2024.
Seorang peserta perang api, I Wayan Ekayana mengatakan ia sama sekali tidak merasakan panas saat diserang api.
Malahan, pria yang karib disapa Dolir itu mengatakan ia merasa bara api yang menghantam tubuhnya bagaikan air.
"Tidak panas, saya rasakan seperti terkena air," ujarnya di sela-sela perang api.
Sementara I Putu Mahardika, peserta lainnya mengatakan tidak ada unsur emosional dalam menjalankan tradisi ini.
"Semua mengikuti tradisi perang api dengan hati bersih, tidak ada emosi ataupun perasaan tidak baik, karena tujuan dari tradisi ini adalah untuk membersihkan diri dari sifat Bhuta Kala," ujarnya. (*)
Baca Juga
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/bali/foto/bank/originals/Perang-api-di-Desa-Adat-Nagi-Ubud-Gianyar-Bali-Minggu-10-Maret-2024.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.