Berita Bangli

Kerugian Materiil Dampak Angin Kencang Bangli Ditaksir Mencapai Lebih Dari 300 Juta Dalam Dua Hari

Wilayah Kabupaten Bangli diterjang angin kencang sejak Rabu (13/3/2024) hingga Kamis (14/3/2024).

Penulis: Muhammad Fredey Mercury | Editor: Fenty Lilian Ariani
Istimewa
Tim reaksi cepat saat melakukan evakuasi material pohon tumbang. Kamis (14/3/2024) 

TRIBUN-BALI.COM, BANGLI - Wilayah Kabupaten Bangli diterjang angin kencang sejak Rabu (13/3/2024) hingga Kamis (14/3/2024).

Dalam dua hari ini, diketahui terjadi sejumlah bencana yang menimbulkan dampak kerugian materiil hingga ratusan juta. 

Berdasarkan data yang dihimpun dari BPBD Bangli, jenis kebencanaan yang paling mendominasi berupa pohon tumbang.

Selain menutup akses jalan, pohon tumbang juga menimpa bangunan rumah penduduk hingga bangunan Pura.  

Kalak BPBD dan Damkar Kabupaten Bangli, I Wayan Wardana mengungkapkan, sesuai laporan yang masuk ke BPBD musibah pohon tumbang terjadi di 14 titik. Seluruhnya tersebar di empat kecamatan. 

Baca juga: Cuaca Ekstrim Di Badung, Tak Hanya Pohon Tumbang, Angin Puting Beliung Juga Rusak Rumah Warga


"Yang terbanyak di Kecamatan Kintamani dan Bangli. Masing-masing terjadi pohon tumbang di lima titik. Sedangkan di Kecamatan Tembuku ada tiga titik, dan Kecamatan Susut ada satu titik," ungkapnya. 

Lanjut dia, sebagian besar pohon tumbang menimpa ruas jalan yang mengakibatkan terganggunya akses lalulintas.

Mengenai hal ini, upaya penanganan dilakukan dengan bekerjasama dengan jajaran TNI/Polri dan masyarakat. 

"Upaya penanganan kami prioritaskan terhadap jalan yang cukup padat, agar tidak terjadi penumpukan kendaraan dan arus lalin bisa segera kembali normal. Sisanya, karena keterbatasan personil, kami juga melibatkan masyarakat," ungkapnya.

Tak hanya menimpa ruas jalan. Musibah pohon tumbang juga menimpa fasilitas umum. Seperti yang terjadi di Desa Landih, pohon tumbang menimpa bangunan palinggih dan bangunan balai serba guna yang ada di Pura Subak Pekarangan Landih.

"Pohon tumbang juga dilaporkan menimpa area bermain anak. Seperti yang terjadi di kantor Desa Batur Tengah," ujarnya.


Wardana melanjutkan, pohon tumbang juga menimpa bangunan pribadi masyarakat.

Seperti yang terjadi di wilayah Kelurahan Kubu, Bangli. Pohon jenis kelapa menimpa rumah warga hingga mengakibatkan bangunan atap rusak berat. 

"Pohon tumbang menimpa atap rumah warga juga terjadi itu di Banjar Galiran, Desa Jehem, Kecamatan Tembuku. Sedangkan di Banjar Bulungan, Desa Tiga, Kecamatan Susut kami mendapat laporan pohon tumbang menimpa sanggah dan gudang milik warga. Selain itu di Banjar Sidembunut, Kelurahan Cempaga, pohon tumbang dilaporkan menimpa kandang ayam warga," ungkapnya.

Dari perhitungan sementara, Wardana menyebut estimasi kerugian yang ditimbulkan akibat cuaca ektrim dalam dua hari ini mencapai Rp 350 juta.

Pihaknya tidak memungkiri jika jumlah tersebut masih ada potensi terjadi peningkatan. 

"Mengacu perkiraan yang dilansir dari BMKG, potensi cuaca extrim masih berlangsung hingga tanggal 18 Maret mendatang. Karenanya kami mengimbau pada masyarakat untuk lebih hati-hati dan waspada akan ancaman bencana disekitar. Terutama saat melintas pada jalur yang banyak pohon perindangnya," tandas dia.(*)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved