Pria Tewas di Puncak Gunung Agung

UPDATE! Jenazah Pria Pendaki yang Ditemukan di Puncak Gunung Agung Telah Dipulangkan ke Semarang

UPDATE! Jenazah Pria Pendaki yang Ditemukan di Puncak Gunung Agung Telah Dipulangkan ke Semarang

Penulis: Saiful Rohim | Editor: Putu Kartika Viktriani
istimewa
Proses evakuasi jenazah yang ditemukan di puncak Gunung Agung pada 13 Maret 2024 - UPDATE! Jenazah Pria Pendaki yang Ditemukan di Puncak Gunung Agung Telah Dipulangkan ke Semarang 

TRIBUN-BALI.COM - Inilah update terkait penemuan jenazah di puncak Gunung Agung, Bali yang mana jenazah telah dipulangkan ke Semarang.

Diketahui, jenazah yang ditemukan di Puncak Gunung Agung merupakan seorang pra paruh baya bernama Alexander Bimo Haryo Tedjo.

Terbaru, Jenazah Alexander Bimo Haryo Tedjo akhirnya dipulangkan ke rumahnya di Desa Bongsari, Semarang, Jawa Tengah.

Jenazah Alexander Bimo Haryo Tedjo pun dijemput pihak keluarga, serta dibawa pulang memakai ambulance setelah mengurus perlengkapan administrasinya di RSUD Kabupaten Karangasem

Kepala BPBD Karangasem, IB Ketut Arimbawa mengaku, jenazah pria kelahiran DI Yogyakarta itu dipulangkan pada Kamis (15/3/2024) sore hari.

Kebetulanada keluarga korban yang tinggal di Denpasar

 

Keluarganya pun langsung menghubungi BPBD Kabupaten Karangasem setelah mengetahui kabar terkait adanya penemuan mayat di media sosial (medsos). 

"Ada anggota BPBD Kabupaten Karangasem dihubungi oleh keluarga jenazah. Keluarganya mengaku mendapat identitas si jenazah dari media sosial. Sempat menanyakan," kata Arimbawa, pada Jumat 15 Maret 2024. 

Baca juga: TERUNGKAP Identitas Jenazah yang Ditemukan di Puncak Gunung Agung, Asli WNI Alamat di Semarang

Setelah memberi informasi yang diperlukan, BPBD Kabupaten Karangasem menyarankan agar keluarga memeriksa jenazah di RSUD Karangasem.

Apalagi keluarga tinggal di Kota Denpasar, Bali.

Selanjutnya, keluarganya pun datang ke Karangasem untuk memastikan identitas jenazah.

Setelah diperiksa, ternyata benar jika jenazah yang ditemukan meninggal di puncak Gunung Agung adalah keluarganya.

"Setelah itu pihak keluarga melengkapi administrasi lain untuk mengirim jenazahnya ke Semarang melalui jalur darat menggunakan ambulance. Berangkat diperkirakan sore hari," tambah IB Arimbawa, yang juga merupakan mantan Kepala Bid. Pemadam Kebakaran. 

Sebelumya diberitakan, Tim SAR gabungan berhasil menemukan lokasi titik ditemukannya sesosok jenazah di ketinggian 2833 MDPL Gunung Agung yang terletak di Karangasem, Bali.

"SRU 1 telah tiba di lokasi penemuan jenazah pada pukul 12.39 Wita," ujar Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Denpasar (Basarnas Bali), I Nyoman Sidakarya, Rabu 13 Maret 2024. 

Ia menambahkan bahwa jenis kelamin jenazah tersebut merupakan seorang laki-laki dan kondisi jenazah masih baik.

Yang mana sebelumnya identitas pendaki tewas itu disebut seorang WNA. 

Belakangan sudah dipastikan, pria tersebut adalah WNI.

Identitas pendaki tewas adalah seorang WNI asal Yogyakarta.

"Identitas atas nama Alexander Bimo Haryotedjo, usia 60 tahun, wiraswasta, asal kelahiran DI Yogyakarta, alamat domisili Desa Bongsari, Semarang Barat," ungkap Nyoman Sidakarya.

 

Saat ini tim sudah mulai turun mengevakuasi korban, dan ada penambahan personel dari Kantor Basarnas Bali, Jimbaran menuju Pos Pengubengan.

Semoga proses evakuasi berjalan lancar, kondisi di lokasi gerimis dan kabut tebal.

Mengenai barang-barang bawaan korban pihaknya belum mendapatkan informasi lebih lanjut.

"Info detail belum ada terkait barang-barang apa saja yang ditemukan, tim fokus dulu mengevakuasi korban," ucapnya.

Proses evakuasi jenazah yang ditemukan meninggal di Puncak Gunung Agung itu berjalan sulit.

Pasalnya, medan yang dilalui Tim SAR cukup terjal dan sulit.

Selain itu cuaca di sekitar Puncak Gunung Agung juga tak bersahabat yaitu hujan gerimis yang menyebabkan kondisi medan licin.

Sehingga Tim SAR harus waspada dan hati - hati.

Hal ini dibenarkan melalui penuturan seorang petugas SAR Karangasem yang enggan disebutkan namanya.

"Tadi sempat  berkomunikasi, katanya di puncak Gunung Agung gerimis. Sehingga proses evakuasinya masih sulit," ungkap sumber itu.

Tim SAR pun belum bisa memastikan jam berapa akan sampai di bawah kaki Gunung.

Mengingat sampai pukul 12.00 WITA siang tadi, petugas gabungan belum turun dari puncak dikarenakan cuaca tak bersahabat.

"Mungkin petugas gabungan sampai di bawah sore," tambah petugas tersebut.

"Kita sudah gelar apel, Rabu (12 Maret 2024) sekitar pukul 03.30 wita. Evakuasi  dilakukan dari Pura pengubengan, Desa Besakih, Kecamatan Rendang. Tadi tim 2 berangkat ke atas pukul 07.00 Wita," ungkap Kapolsek Rendang, Kompol Made Suadnyana.

(*)

Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved