Persib Bandung
Bojan Hodak Target Finish Runner Up, Persib Bandung Bertekad Amankan Zona Championship Series
Bojan Hodak Target Finish Runner Up, Persib Bandung Bertekad Amankan Zona Championship Liga 1
Penulis: Adrian Amurwonegoro | Editor: Putu Kartika Viktriani
TRIBUN-BALI.COM, GIANYAR - Pelatih Persib Bandung, Bojan Hodak ungkap target finish runner up di akhir musim kompetisi Liga 1 2023-204.
Hal ini ia ungkapkan saat Persib Bandung mengalahkan Persikabo di Stadion Kapten I Wayan Dipta Gianyar Bali pada 15 Maret 2024.
Brace David da Silva mengantarkan kemenangan Persib Bandung atas Persikabo 1973 sekaligus mencatatkan namanya di daftar puncak top skor sementara dengan 21 gol.
David da Silva membuka keran gol di menit melalui titik putih pada menit ke 3 setelah dirinya dijatuhkan oleh Syahrul Trisna belum ada 1 menit pertandingan berjalan.
Meski berstatus tim paling dasar klasemen sementara BRI Liga 1 2023/2024, namun Persikabo 1973 memberikan perlawanan sengit terhadap Persib Bandung.
Pelatih Persib Bandung, Bojan Hodak menyampaikan, bahwa 3 poin yang didapat dalam laga ini sangat penting, dan menjauhkan jarak dari peringkat ke 5 klasemen dengan selisih 8 poin sehingga mengamankan posisi di peringkat 2.
Baca juga: Utak-atik Calon Lawan di Championship Series Liga 1, Borneo FC hingga Peluang Persib vs Bali United
Bojan Hodak juga menargetkan kemenangan penuh di 2 laga kedepan menghadapi Bhayangkara FC dan Persita Tangerang yang juga tim di zona degradasi.
"Ini penting buat kami, kami tidak pernah kalah dari 5 pertandingan terakhir, berhasil mencetak ggol di awal bagus buat kami, kami tahu Persikabo akan menyerang, dan kami memanfaatkan ruang terbuka saat mereka melakukan serangan," beber Bojan Hodak.
"Dengan hasil ini kami semakin optimis dengan target 4 besar jarak 8 poin dari Madura United, kami fokus di pertanidngan berikutnya, saya menargetkan 2 laga kedepan mengamankan posisi klasemen supaya berada di peringkat kedua, saya akan beri waktu pemain istirahat sebelum lawan Bhayangkara," jabarnya.
Sementara itu, Penyerang Persib Bandung, David da SIlva mengaku sangat senang, tidak hanya dengan dua gol yang memantapkan posisinya sebagai top skor sementara lebih dari itu Persib Bandung memperoleh 3 poin dari pertandingan ini.
"Saya senang pertandingan ini kami mengumpulkan poin, ini pertandingan tidak mudah, kami berjuang bermain bagus sepanjang pertandingan, saya mencetak 2 gol dan menjadi top skor, saya menampilkan yang terbaik, menikmati pertandingan, dan besok kami kerja keras lagi untuk meneruskan target kami," pungkasnya.
Persib Bandung dipaksa bekerja keras menghadapi gempuran Dimas Drajad dan kolega.
Tendangan-tendangan spekulasi berbahaya kerap dilancarkan Laskar Padjajaran, beberapa diantaranya membentur gawang.
Baca juga: Pekan-pekan Krusial di Liga 1, Kunci Tiket Championship Series Jadi Target Utama Bali United
Skuat asuhan Djadjang Nurjaman terus tampil menekan hingga pemain Persib Bandung terpaksa melakukan pelanggaran-pelanggaran keras.
Terbukti dengan 3 kartu kuning dan kartu kuning kedua yang diterima Dedi Kusnandar pada menit ke 36 yang mengharuskan pemain nomor punggung 11 itu mandi lebih cepat.
Pelatih Persib Bandung, Bojan Hodak langsung putar otak melancarkan strategi baru dengan memasukkan Ezra Walian menggantikan Ryan Kurnia yang tampil kurang optimal dan sudah mendapatkan satu kartu kuning.
Maung Bandung mencoba terus membangun serangan melalui Ciro Alves dan David da Silva namun tak jua berbuah gol.
Pelatih Bojan Hodak dan staff pelatih Persib melancarkan protes ke wasit dalam 2 moment di area kotak penalty pertama saat Ciro Alves jatuh dan kedua saat bola diduga mengenai tangan Syahrul Lasinari, namun wasit tidak menunjuk titik putih.
Skor 0-1 bertahan hingga babak pertama.
Bermain dengan 10 orang tidak membuat Persib Bandung mengendorkan serangan, Stefano Beltrame berhasil menggandakan kedudukan menjadi 0-2 setelah memanfaatkan umpan manja dari Ciro Alves pada menit ke 58.
Persikabo 1973 yang tampil dengan menguasai permainan dan kecolongan gol tambahan rupanya tetap memiliki mental yang kuat dan terus mencoba mengembalikan kedudukan dengan terus menyerang karena sejak awal babak kedua menurunkan Pedro Cabral.
David da Silva menambah pundi-pundi golnya dengan pergerakan solo run dilanjutkan dengan tendangan jarak jauh kerasnya yang sempat terjadi deflected dan tak mampu dijangkau Syahrul Trisna, semakin menjauhkan kedudukan menjadi 0-3
Tak mengendorkan serangan, Djadjang memasukkan Yandi Sofyan pada menit ke 74, masuknya Yandi memberikan warna baru di lini serang, Persikabo yang terus membombardir melalui Kevinn Aleman dan Yandi Sofyan akhirnya berhasil memecah kebuntuan.
Memanfaatkan assist Pedrinho, Yandi meluncurkan sepakan yang tidak mampu dijangkau oleh Kevin Mendoza dan emmperkecil kedudukan menjadi 1-3.
Persikabo 1973 bukan tanpa peluang lagi, serangan demi serangan terus dilancarkan, namun belum berbuah gol hingga wasit Gedion Dapaherang meniup peluit panjang tanda pertandingan berakhir dan Persib unggul 3-1 atas Persikabo 1973.
Pelatih Persikabo 1973, Djadjang Nurjaman mengakui bahwa gol di menit awal dari David da Silva cukup mempengaruhi ritme permainan skuat asuhannya.
Meski Persikabo 1973 tampil dengan unggul ball possesions, itu saja tidak cukup karena lini serang tidak cukup tajam.
"Kami tampil baik, hanya di ball possesions tapi skor kalah 1-3, penalti itu sangat mempengaruhi penampilan kami, luput dari pengawalan dan tterjadi penalti sangat mengganggu dan mempengaruhi performa di menit berikutnya, dan pemain kami tidak cukup tajam untuk ciptakan gol," kata Coach Djanur usai laga.
Selain itu, Coach Djanur menyampaikan, bahwa upaya mengembalikan kedudukan dibuyarkan oleh kolaborasi 2 pemain Persib Bandung yang disebutnya menonjol dalam pertandingan ini.
"Kami menguasai setelah mereka 10 pemain, tapi pemain kami tidak cukup tajam tidak bisa ciptakan gol babak pertama, babak kedua kammi optimmis membalas mereka, tapi mereka memiliki 2 pemain menonjol, aksi David dan Ciro menjadi faktor kami kalah," ujar Djanur.
Persikabo 1973 pun semakin terbenam di dasar klasemen tak beranjak dari posisi ke 18 dengan mengemas 17 poin, situasi yang sangat sulit untuk keluar dari zonna degradasi, meski begitu Djanur tidak ingin skuat asuhannya patah arang.
"Kami belum menyerah, masih ada peluang, kami tetap berusaha, berlatih, untuk menghadapi pertandingan kedepannya," ujar dia.
Sementara itu, Pemain Persikabo 1973, Manahatti Lestusen menyampaikan bahwa, di sisa 5 pertandingan ia dan kolega terus berusaha maksimal setelah gagal di pertandingan ini.
"Saya seperti apa yang pelatih bilang kita memang menguasai jalannya pertandingan, apalagi semenjak satu pemain kena kartu merah, tapi sepak bola tidak selalu ball possesions, kedepannya kami berusaha lebih maskimal lagi," kata dia.
(*)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.