Berita Denpasar

Digelar 6 Bulan Sekali, Ngerebong Kerap Disebut Magalung di Kesiman atau Ngereh Lemah

Digelar 6 Bulan Sekali, Ngerebong Kerap Disebut Magalung di Kesiman atau Ngereh Lemah

Penulis: Putu Supartika | Editor: Fenty Lilian Ariani
TRIBUN BALI/ I PUTU SUPARTIKA
Prosesi Ngerebong di Pura Agung Petilan Pengerebongan, Kesiman Denpasar, Minggu 17 Maret 2024 

TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Krama Desa Adat Kesiman kembali menggelar prosesi atau tradisi Ngerebong di Pura Agung Petilan Pengerebongan, Kesiman Denpasar pada Minggu, 17 Maret 2024.

Ribuan krama dan pemedek hadir untuk menyaksikan prosesi sakral yang digelar enam bulan sekali tepatnya Minggu Pon Medangsia.

Sebelum prosesi dimulai, diawali dengan persembahyangan.

Sekitar pukul 16.00 Wita, pralingga, tapakan, barong, maupun rangda diusung dari utama mandala Pura Agung Petilan Pengerebongan menuju ke madya mandala.

Puluhan krama atau pemedek yang kerauhan dan dibopong oleh dua orang pengabih.

Setelah turun tangga, peserta menuju ke arah utara mengelilingi wantilan dengan putaran melawan arah jarum jam sebanyak tiga kali yang disebut maider buwana.

Peserta pun berbaris dan puluhan orang baik lelaki maupun perempuan berteriak, histeris, menangis yang diiringi dengan suara gamelan yang bersemangat.

Beberapa pengayah dengan membawa keris juga ikut berkeliling.

Ketika putaran sampai di depan tangga pintu masuk utama mandala mereka yang kerauhan utamanya yang lelaki akan berteriak lalu meminta keris.

Baca juga: Jalur Pendakian Gunung Agung Ditutup 17 Maret 2024 Usai Pencaruan di Lokasi Penemuan Jenazah

Setelah keris diserahkan mereka akan menusuk bagian dada maupun leher mereka sekuat-kuatnya.

Bendesa Adat Kesiman, Jero Mangku Ketut Wisna mengatakan 10 ribu lebih pemedek melakukan persembahyangan ke pura saat prosesi ini digelar.

"Itu baru yang di wilayah Kesiman, belum lagi dari luar. Karena ada pemedek dari Pemogan, Sanur dan beberapa desa lainnya," katanya.

Dimana untuk persembahyangan tersebut sudah bisa dilakukan mulai pukul 08.00 Wita.

Sementara itu, pukul 10.00 Wita, Ida Bhatara mulai ngelunganin atau hadir ke pura yang sudah diatur untuk Kesiman Petilan, Kesiman Kertalangu maupun Kelurahan Kesiman

Ia menjelaskan, Ngerebong sendiri memiliki filosofi melaksanakan pembersihan alam semesta sekala niskala.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved