Berita Bali

Sempat Bersitegang Dengan Petugas Avsec, Pengemudi Dibawa ke Polres dan Minta Maaf

Sempat Bersitegang Dengan Petugas Avsec, Pengemudi Dibawa ke Polres dan Minta Maaf

Penulis: Zaenal Nur Arifin | Editor: Fenty Lilian Ariani
Tribun Bali/Zaenal Nur Arifin
Suasana counter cek-in terminal keberangkatan internasional Bandara I Gusti Ngurah Rai beberapa waktu lalu - Sempat Bersitegang Dengan Petugas Avsec, Pengemudi Dibawa ke Polres dan Minta Maaf 

TRIBUN-BALI.COM, MANGUPURA - Setelah bersitegang dan dibawa ke Polres Kawasan Bandara I Gusti Ngurah Rai baik pengemudi transportasi mobil maupun petugas Aviation Security (Avsec).

Keduanya sempat diperiksa anggota Satreskrim Polres Kawasan Bandara I Gusti Ngurah Rai dan dilakukan mediasi.

"Pelaku sempat diamankan di Polres Kawasan Bandara," ujar Kasi Humas Polres Kawasan Bandara I Gusti Ngurah Rai, Ipda Nyoman Darsana seizin Kapolres AKBP Ketut Widiarta, Rabu 20 Maret 2024.

Ia menambahkan dari hasil mediasi tersebut keduanya sepakat untuk berdamai.

"Dan untuk saat ini telah dipulangkan karena sudah melalui proses mediasi dan pelaku mengakui salah dan telah meminta maaf," imbuh Ipda Nyoman Darsana.


Untuk identitas pengemudi transportasi mobil tidak berizin tersebut yakni ISS sementara petugas Avsec adalah DAW.

Diberitakan sebelumnya, viral video berdurasi 1 menit 30 detik yang memperlihatkan perdebatan antara petugas Avsec dengan seorang diduga driver mobil tidak berizin.

Dimana lokasi dalam video itu terjadi di kawasan Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai Bali.

General Manager Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali, Handy Heryudhitiawan pun angkat bicara.

Baca juga: Ini Alasan Pilot Jetstar Rute Melbourne - Bali Memutuskan Return To Base


"Menanggapi video yang diunggah oleh beberapa akun media sosial yang memperlihatkan perdebatan atau perselisihan mulut antara petugas Aviation Sercurity (Avsec) dengan salah satu pengemudi kendaraan, dapat kami sampaikan peristiwa tersebut terjadi pada Selasa, 19 Maret 2024 kira-kira pukul 15.15 WITA di area lorong kedatangan domestik," ujar Handy kepada tribunbali.com, pada Rabu 20 Maret 2024. 

Ia menambahkan informasi yang kami peroleh adalah saat itu petugas avsec sedang menjalankan tugasnya untuk menertibkan pengemudi kendaraan tidak berizin yang tengah menawarkan jasa transportasi kepada penumpang.

"Avsec menjalankan tugas tersebut sebagai bagian dari SOP serta sebagai bentuk upaya kami menciptakan kenyamanan dan ketertiban bagi pengguna jasa bandara," kata Handy.

Lebih lanjut Handy menyampaikan, saat mulai terlihat ada indikasi penolakan dari pengemudi tersebut, kami berkoordinasi dengan Kepolisian Resor Bandara untuk kemudian mengamankan pengemudi dan petugas avsec guna dilakukan pemeriksaan lebih lanjut.

"Peristiwa tersebut tidak mengganggu operasional penerbangan," tegasnya.

Kami mengimbau kepada pengguna jasa, untuk selalu menggunakan layanan transportasi resmi bandara yang tersedia untuk menjaga keamanan dan kenyamanan bersama.

Transportasi resmi bandara bisa diakses melalui konter land transport yang ada di terminal kedatangan domestik dan internasional.

Baca juga: Pemudik Bisa Akses Pelayanan Rawat Jalan Tanpa Perlu Pindah Faskes

Dimana sesuai ketentuan dari Kementerian Perhubungan, bahwa badan usaha yang berusaha di bandara harus memiliki kerjasama/kontrak dengan Badan Usaha Badan Udara.

Berlaku tidak hanya utk jenis usaha transportasi namun juga makanan (F&B) dan servis (konter ATM, money changer, dan lainnya).

Sebelumnya, Viral sebuah unggahan video berdurasi 24 detik yang memperlihatkan keributan antar sesama penumpang di dalam pesawat.

Dimana dalam caption unggahan tersebut ditulis :

"RTB karena 1 pax rusuh. 
Buat kamu yang belum tahu, penerbangan Jetstar JQ43 rute Melbourne ke Bali menggunakan Boeing 787-8 Dreamliner harus putar balik atau Return to Base setelah mengudara 2 jam an karena ada penumpang yang rusuh di dalam pesawat, kejadian terjadi 18 Maret 2024. 
Seluruh penumpang harus di tunda penerbangannya karena kejadian ini. Maskapai Jetstar memberi kompensasi penginapan dan makan."

Pihak Corporate Communication Jetstar membenarkan adanya kejadian tersebut saat dikonfirmasi tribunbali.com pada Rabu 20 Maret 2024.

"Pilot memutuskan untuk kembali ke Melbourne untuk mendapatkan bantuan dari Polisi Federal Australia setelah seorang penumpang menimbulkan kericuhan dalam waktu kurang dari dua jam penerbangan," tulis keterangan resmi Jetstar kepada tribunbali.com.

Kami memahami bahwa pengalaman ini mengganggu pelanggan lain dan anggota tim, dan kami berterima kasih kepada semua pihak yang telah membantu mengatasi situasi ini. 

"Karena keadaan tersebut, beberapa awak pesawat tidak dapat melanjutkan penerbangan, sehingga penerbangan telah dijadwalkan ulang menjadi pukul 10 pagi keesokan harinya," tulis keterangan pihak Jetstar.

Baca juga: Polemik Jersey Baru Timnas Indonesia di Kualifikasi Piala Dunia, Buktikan Ucapan STY Keliru

Jetstar menyediakan akomodasi kepada setiap pelanggan yang membutuhkan dan akan menanggung biaya penting lainnya, termasuk biaya konsumsi.

Keamanan pelanggan dan kru adalah prioritas utama bagi Jetstar.

Sebelumnya pesawat JQ43 take off dari Bandara Internasional Melbourne pada Senin (18/3/2024) pukul 10.54 waktu setempat.

Ilustrasi foto doc pesawat Jetstar saat akan take off dari Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai Bali.
Ilustrasi foto doc pesawat Jetstar saat akan take off dari Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai Bali. (Tribun Bali/Zaenal Nur Arifin)

Seharusnya penerbangan tersebut tiba di Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai Bali pukul 12.55 WITA.

Namun baru sekitar 2 jam di udara seorang penumpang membuat rusuh bahkan mengancam akan buang air kecil di dalam kabin pesawat.

Dan Pilot membuat keputusan untuk kembali ke Bandara Internasional Melbourne atau Return To Base karena kondisi yang membahayakan penerbangan ini.

(*)
 

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved