Kuliner Bali
Kuliner Bali: Sedapnya Mie Kari, Menu Baru Ramadhan di Kampung Jawa Denpasar
Muhammad Habibulah (28) selaku pedagang Mie Kari mengatakan Mie Kari ini awalnya berasal dari Malaysia.
Penulis: Ni Luh Putu Wahyuni Sari | Editor: Putu Dewi Adi Damayanthi
TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR – Tribunners, terdapat satu menu unik khas Ramadhan di sentra takjil Kampung Jawa, Jalan Maruti, Denpasar, Bali.
Yakni Mie Kari atau Mie Mamak yang dijual Rp 20 ribu per porsinya.
Mie kari ini dimasak di atas kuali besar lalu ditumis dengan daging ayam, sayur hijau dan kol, telur serta bumbu kari khas Malaysia.
Ketika ditemui, Muhammad Habibulah (28) selaku pedagang Mie Kari mengatakan Mie Kari ini awalnya berasal dari Malaysia.
Baca juga: Kuliner Ramadan : Berburu Takjil di Jalan Tukad Pakerisan Denpasar, Murah Meriah Start Rp 5 Ribu
“Asal kulinernya dari Malaysia jadi kalau orang Malaysia panggil Mie Mamak. Awal munculnya mie ini dari penduduk India yang mengungsi ke Malaysia, akhirnya dicampurlah mie dan bumbu kari,” ucap Habib, Rabu 20 Maret 2024.
Uniknya mie yang digunakan untuk Mie Kari ini yakni mie spaghetti juga bumbu kari rempah asli Malaysia.
Pada bulan Ramadhan, Habib menjual Mie Kari dengan harga Rp 20 ribu, namun pada hari biasa Rp 25 ribu.
Dalam sehari Habib bisa menghabiskan mie sebanyak 10-15 kilogram.
“Baru buka tahun ini di Bali. Lebih banyak suka mie nya. Sejauh ini banyak masyarakat mencoba dan suka. Buka dari jam 3 sore sampai jam berbuka puasa,” imbuhnya.
Salah satu pembeli Mie Kari yakni Rifki mengatakan penasaran dengan rasa Mie Kari, dan baru pertamakali membeli Mie Kari ini.
“Tahu info Mie Kari dari ibu saya. Katanya ada ramai dagang mie Malaysia jadi cobain penasaran saja sepertinya enak. First time beli di sini bumbu mie sama kari sepertinya enak dijadikan satu,” ucap Rifki.

Kumpulan Artikel Denpasar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.