Bali United

Animo Tinggi Ikut Bali United Academy, Laki-laki, Wanita Hingga WNA Ingin Wujudkan Mimpinya

Animo Tinggi Ikut Bali United Academy, Laki-laki, Wanita Hingga WNA Ingin Wujudkan Mimpinya

Penulis: Adrian Amurwonegoro | Editor: Putu Kartika Viktriani
ist
Emma Maharani Lentini, gadis keturunan Indonesia Prancis - Animo Tinggi Ikut Bali United Academy, Laki-laki, Wanita Hingga WNA Ingin Wujudkan Mimpinya 

TRIBUN-BALI.COM, GIANYAR - Program Bali United Academy mendapat animo tinggi dari warga Bali dan sekitarnya untuk menjadi bagian di dalamnya.

Ada hampir 200 peserta mendaftar program pembinaan sepak bola anak usia dini dari klub berprestasi di Liga 1 ini.

Mereka terdiri dari anak-anak usia 8 hingga 16 tahun baik itu laki-laki, wanita hingga warga negara asing (WNA). 

Latihan digelar 2 kali dalam seminggu, latihan perdana diawali dengan pengenalan digelar di Training Center Pantai Purnama, pada Rabu 20 Maret 2024. 

Anak-anak mengambil jersey latihan dan bola yang dibagikan oleh panitia kemudian berkenalan dengan pelatih dan pengenalan lapangan tempat berlatih.

 "Ada sebanyak 160 peserta dari kategori U8 hingga U16. Pada pertemuan pertama, anak didik melakukan pendaftaran ulang, mengambil seragam latihan dan bola, perkenalan para pelatih, dan menerima materi pembekalan ruangan dan juga lapangan di kawasan TC Bali United," kata perwakilan manajemen Bali United, Richi Kurniawan dalam keterangan kepada awak media, pada Jumat 22 Maret 2024. 

 

Para peserta Bali United Academy ini bakal mendapat sentuhan langsung dari beberapa nama pelatih Bali United, ada nama Coach Muhammad Rasyid yang menjadi bagian dari tim kepelatihan, asisten pelatih fisik tim Bali United senior di bawah nahkoda Stefano Cugurra.

Selain Coach Rasyid, juga jajaran tim pelatih dari Bali United Youth yang baru saja menuntaskan kompetisi Elite Pro Academy (EPA) Liga 1 musim 2023/24.

Baca juga: Hitung-hitungan Bali United Lolos ke Chamionship Series, Wajib Raih 4 Kemenangan Dari 5 Laga Sisa

Mereka adalah Made Pasek Wijaya, I Gde Mahatma Dharma (Dede), Sandhika Pratama, Bayu Yusa, I Gede Sudarna dan I Made Wirahadi.

Melalui Bali United Academy nantinya para pemain binaan ini diproyeksikan untuk bisa dapat menembus karier profesional di lapangan hijau.

Pada tahun 2021 lalu, Bali United Youth kategori U18 keluar sebagai juara EPA Liga 1 U18 sekaligus menjadi trofi juara pertama di kompetisi usia muda secara nasional tersebut.

Salah satu peserta ada yang berasal dari Labuan Bajo, Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT).

Dia adalah Christiano Alesandro Geraldus Carlota akrab disapa Carlo yang bersemangat menjalani latihan perdana di tim Bali United Academy.

Pemain dengan posisi sebagai bek kanan di kategori U12 itu mengidolakan gelandang tengah Bali United, Eber Bessa dan menjadi motivasinya mengikuti Bali United Academy.

“Saya merasa termotivasi dan semangat berlatih. Harapan tentu ingin bertahan di tim ini dan semoga bisa menjadi pemain profesional dan bermain untuk Timnas Indonesia," ujar Carlo.

Carlo mengaku sangat senang bisa merasakan kualitas dari rumput lapangan yang menjadi pusat pelatihan dari skuat Serdadu Tridatu.

“Saya sangat senang dan bersyukur karena lapangannya sangat cocok buat berlatih bagi kami para pemain,” ungkap Carlo.

Selain Carlo, tanpa memandang gender, tampak juga pemain wanita ikut dalam program latihan yang diberikan oleh jajaran tim pelatih dari Bali United.

Salah satunya Emma Maharani Lentini, seorang pesepak bola wanita keturunan Indonesia dan Prancis mengikuti Bali United Academy.

Emma yang mengisi posisi sebagai penyerang sayap kanan ini sangat senang bisa berlatih bersama Bali United Academy dan merasa excited bergabung dengan para peserta lainnya. 

“Saya sangat senang dan sangat terkejut dengan suasana latihan perdana di sini (TC Bali United),” ujarnya.

Meski kompetisi sepak bola wanita belum berjalan, tetapi di bawah kepemimpinan Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, pernah mencanangkan kembalinya kompetisi sepak bola putri setelah berhenti sejak 2019 silam di Indonesia.

Emma pun ingin menjadi pemain profesional dan menembus skuat Timnas Indonesia Wanita di masa mendatang.  

“Saya ingin menjadi pemain profesional untuk tim putri di masa mendatang. Bahkan saya ingin bermain untuk Timnas Indonesia Putri di waktu mendatang,” harap Emma.

Tak hanya Emma, salah satu penjaga gawang wanita asal Spanyol juga turut mengikuti latihan dari program pembinaan pemain usia muda yang dirilis oleh manajemen Bali United tersebut pada momentum usia Bali United yang menginjak 9 tahun ini. 

Dia adalah Cristina Perera Guzowski, seorang penjaga gawang asal Spanyol yang antusias sejak dimulainya program latihan Bali United Academy.

Cristina tidak merasa minder atau malu ketika berlatih dengan kaum laki-laki di kategori usia sebayanya.

Senada dengan Emma, Cristina menyukasi atmosfer berlatih bersama Bali United Academy di TC Pantai Purnama yang memiliki keunggulan pemandangan pantai nan indah ini. 

“Saya sangat senang dengan situasi atmosfer latihan perdana kali ini. Pemandangannya sangat indah dan saya sangat senang di sini (TC Bali United),” ujar Cristina.

Cristina bercita-cita menjadi seorang penjaga gawang wanita di sebuah klub profesional.

“Saya mungkin ingin menjadi penjaga gawang perempuan di masa mendatang dengan sebuah tim nantinya dan itulah mimpi saya,” harap Cristina.

Para peserta Bali United Academy tentu berharap di masa mendatang memiliki kesempatan masuk ke dalam jenjang profesional kontrak senior seperti beberapa pemain yang saat ini menjadi bagian Bali United.

Mereka yang mulai bersinar namanya bersama Bali United FC diantaranya Made Andhika Wijaya, Kadek Agung Widnyana Putra, Komang Tri Arta Wiguna, Made Tito Wiratama, Kadek Arel Priyatna, Rahmat Arjuna, I Gede Sunu Jyesta Wibawa, I Gede Agus Mahendra, Rakasurya Handika, Komang Aryantara, dan I Nyoman Adi Wirya Tama.

Bahkan banyak pemain yang jebolan binaan dari Bali United Youth telah memiliki karier baru bersama klub profesional lainnya seperti Arapenta Poerba (Persis Solo), Irfan Jauhari (Persis Solo), Marcell Januar (Persis Solo), Dallen Doke (Rans Nusantara FC), Bayu Aji (Arema FC), Aji Kusuma (Persija Jakarta), Reza Irfana (Persikabo 1973), Ocvian Chanigio (Semen Padang FC).

Kemudian, Ghulam Fatkur (PSIM Yogyakarta), Meru Kimura (Sriwijaya FC), Jefri Wibowo (PSPS Riau FC), I Kadek Silva Yoga Adi Wijaya (Persikab Bandung), I Made Dwi Meiyana Putra (Gresik United FC), I Made Tri Somanada (Persibo Bojonegoro) dan masih banyak lagi yang kini berkarier di liga profesional Indonesia. 

Untuk diketahui, tepat 15 Februari 2024 Bali United sudah 9 tahun belakangan mewarnai khasanah belantika persepakbolaan Indonesia. 

Dalam momentum hari jadinya, klub yang bermarkas di Stadion Kapten I Wayan Dipta, Gianyar Bali ini mengumumkan transformasinya dalam pembangunan industri sepak bola modern.

Chief Executive Officer (CEO) Bali United, Yabes Tanuri mengumumkan pembukaan akademi Bali United. Hal ini beriringan dengan pembangunan Training Center berkelas internasional yang tak hanya dihadirkan untuk tim senior namun juga tim youth dan Bali United Academy.

Dia menjelaskan, Bali United Academy menjadi sekolah pembinaan bagi talenta-talenta muda dalam mengembangkan diri di bidang sepak bola hingga mampu bersaing secara profesional di lapangan hijau.

“Kami dari Bali United resmi Bali United Academy sebagai wadah bagi anak-anak yang ingin mengembangkan potensi dan bakat mereka di bidang sepak bola," ujar Yabes Tanuri.

"Bali United Academy ini dilatih oleh pelatih berpengalaman di lokasi dan fasilitas standar internasional di Training Center Bali United," sambungnya. 

Yabes berharap dengan adanya Bali United Academy membuka peluang masa depan anak-anak yang ingin menjadi pemain profesional di masa mendatang bisa diwadahi dengan baik dan benar.

"Melalui Bali United Academy nantinya para pemain binaan ini terus menjalani proses untuk bisa dapat menembus karier profesional di lapangan hijau," jelasnya.

(*)

Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved