Berita Bali
Alasan Ajik Krisna Bakal Pekerjakan 99 Persen Orang Difabel di Pabriknya, Kinerja Mereka Lebih Baik
Pabrik Krisna Oleh-oleh Bakal 99 Persen Pekerjakan Orang Difabel, Mensos Risma Menangis Terharu
Penulis: I Wayan Eri Gunarta | Editor: Putu Kartika Viktriani
TRIBUN-BALI.COM, GIANYAR - Pemilik Krisna Oleh-oleh Bali, Gusti Ngurah Anom atau yang karib disapa Ajik Krisna akan membangun pabrik dan memperkerjakan orang berkebutuhan khusus atau difabel.
Hal ini pun disambut baik oleh Menteri Sosial Tri Rismaharini yang menangis terharu saat merespon rencana tersebut.
Diketahui Mensos Tri Rismaharini mengantarkan delapan orang difabel yang diterima bekerja di Krisna Oleh-oleh Blangsinga, Blahbatuh, Gianyar, Bali, pada Selasa 26 Maret 2024.
Kunjungan ini sekaligus mengantarkan pengusaha mikro binaan Mensos RI yang produknya diterima untuk dipasarkan di pusat oleh-oleh terbesar di Asia Tenggara itu.
Ajik Krisna menjelaskan, bahwa dirinya akan membangun pabrik seluas 2,5 hektare di belakang Krisna Oleh-oleh Blangsinga.
Nantinya di pabrik tersebut ia akan mempekerjakan masyarakat berkebutuhan khusus atau difabel.
Baca juga: Tangis Mensos Risma Pecah di Krisna Oleh-oleh, Ajik Krisna Bangun Pabrik Khusus Pekerja Difabel
Diketahui bahwa sejak Pandemi Covid-19, Ajik Krisna memang mempekerjakan masyarakat difabel di pabrik jajanannya.
Di mana setelah pandemi, Ajik Krisna melakukan evaluasi terhadap para pekerja difabel.
Dari sana diketahui bahwa kinerja mereka lebih baik dari pekerja dengan kondisi normal.
Karena hal tersebut lah, Ajik Krisna pun akan membangun pabrik yang khusus mempekerjakan masyarakat difabel.
Saat ini, jumlah pekerja difabel yang dipekerjakan di Pabrik Krisna Oleh-oleh sekitar 60an orang.
Mensos Risma pun merespon program Ajik Krisna dengan tangis haru.
Risma mengatakan, Indonesia sangat membutuhkan orang-orang seperti Ajik Krisna, yang memperhatikan masyarakat berkebutuhan khusus.
Sebab, selama ini, Risma mengaku takut karena tidak bisa berbuat banyak pada masyarakat berkebutuhan khusus.
"Saya sebelumnya ketakutan karena saya tidak bisa membantu mereka untuk mengangkat beban hidupnya." ujar Risma sembari mengusap air mata.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.