Berita Jembrana
Hasil Panen Padi Berkurang Hingga 20 Persen, Belasan Hektare Tanaman Padi Rebah
Hasil Panen Padi Berkurang Hingga 20 Persen, Belasan Hektare Tanaman Padi Rebah
Penulis: I Made Prasetia Aryawan | Editor: Fenty Lilian Ariani
NEGARA, TRIBUN-BALI.COM - Sebagian tanaman padi di areal sawah wilayah Desa Dangin Tukadaya, Kecamatan Jembrana nampak rebah, Kamis 28 Maret 2024.
Hal ini adalah dampak cuaca ekstrem yang terjadi belakangan ini.
Akibatnya, petani terpaksa merugi karena hasil panen padi berkurang hingga 15-20 persen dari jumlah normal.
Secara total, di Jembrana ada sekitar 18,5 hektare tanaman padi yang mengalami hal serupa.
Menurut data yang diperoleh, tanaman padi yang terdampak cuaca ekstrem dialami lahan sawah di beberapa subak.
Rinciannya, subak Lb Mendoyo 2 hektare, subak Tamblang 7 hektare, subak Pecelengan 7,5 hektare, subak Jelepung 2 seluas satu hektare, subak Tegal Badeng 1 hektare.
"Secara umum memang ada yang terdampak (cuaca ekstrem). Terutama mengakibatkan tanaman padinya petani rebah," ungkap Kabid Pertanian, Dinas Pertanian dan Pangan Jembrana, Komang Ngurah Arya Kusuma saat dikonfirmasi, Kamis 28 Maret 2024.
Dia melanjutkan, dari sejumlah subak yang terdampak ada yang sudah memasuki masa panen dan ada yang belum.
Namun kondisi padi rebah tersebut tidak sampai menyebabkan gagal panen. Hanya saja, berpotensi puso/gagal panen.
Baca juga: Kebutuhan LPG dan BBM Aman Jelang Hari Raya Idul Fitri
"Belum menyebabkan gagal panen (padi rebah). Hanya penurunan hasil panen yang kami prediksi sekitar 15-20 persen dari panen normal," jelasnya.
Ia kembali mengingatkan kepada masyarakat khususnya petani agar tetap memperhatikan masa tanam. Jang sesekali mempertaruhkan tanaman di musim atau cuaca yang tak menentu saat ini.
"Kami imbau tetap menerapkan pola-pola yang sudah ada seperti sebelumnya. Untuk meminimalisir terjadinya gagal panen atau puso sehingga juga mengantisipasi kerugian petani," imbaunya. (*)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.