Berita Tabanan

Jembatan Pengubung 2 Desa Biaung-Senganan di Tabanan Bali Jebol Diterjang Banjir Bandang

Jembatan Pengubung 2 Desa Biaung-Senganan di Tabanan Bali Jebol Diterjang Banjir Bandang

|
Penulis: I Made Ardhiangga Ismayana | Editor: Putu Kartika Viktriani
ist
Jembatan Di Banjar Pemanis Desa Biaung Kecamatan Penebel, Tabanan, Bali, yang jebol karena banjir bandang. 

TRIBUN-BALI.COM, TABANAN - Bencana banjir bandang menerjang jembatan penghubung dua desa di Tabanan, Bali.

Jembatan itu menghubungkan Desa Biaung dengan Desa Senganan.

Akibatnya akses jembatan dua desa itu jebol.

Perbekel Biaung Gusti Nyoman Suwirta menyatakan, bahwa jembatan itu terbuat dari kayu.

Jembatan tersebut jebol karena banjir bandang terjadi pada Kamis 28 Maret 2024 kemarin.

Dampak nyata, dirasakan warga khususnya warga di Banjar Pemanis, yang masuk dalam wilayahnya.

Alasannya, warga yang notabenenya bertumpu pada pertanian dan perkebunan.

Aktivitas mereka, menjadi tersendat karena jembatan jebol.

“Aktivitas pertanian dan perkebunan jadi susah,” ucapnya Minggu 31 Maret 2024.

Jembatan yang jebol itu, sambungnya, memiliki panjang 2 meter dan lebar 2,5 meter.

Baca juga: Mayat Balita Ditemukan Tertelungkup di Pinggir Pantai Indah, Diduga Jatuh ke Sungai Lalu Hanyut

Jembatan non permanen itu dibuat supaya warga tidak memutar 7 kilometer.

Dengan demikian maka dilakukan pembuatan jembatan darurat.

Yang hanya bisa diakses oleh kendaraan roda dua. Sedangkan roda empat tidak bisa.

“Dibuat jembatan darurat. Tapi cuma untuk roda dua. Roda empat tidak bisa,” ungkapnya.

Suwitra mengakui, bahwa sebelumnya pernah ada jembatan terbuat dari beton.

Namun sayang, jembatan itu juga sebelumnya jebol karena terjangan banjir bandang.

Karena itu, pihaknya berharap ada perbaikan dari pemerintah.

Itu supaya warga Banjar Pemanis, khususnya dapat dengan mudah menuju subak Suan.

“Dulu juga sempat diterjang banjir yang jembatan betonnya,” jelasnya.

Untuk jembatan kayu itu dibuat sendiri oleh warga pada 2023.

Karena jembatan beton jebol.

Jembatan kayu itu dibuat dari batang pohon kelapa dan lapisa kayu di atasnya.

Dan cukup kuat untuk roda dua dan empat.

Karena diterjang banjir kembali, maka pihaknya meminta upaya pembangunan jembatan.

“Harapan kami, ini segera bisa diperbaiki agar warga kami tidak kesusahan," ujarnya.

Di bagian lain, Kepala Dinas PUPRPKP Tabanan I Made Dedy Darmasaputra mengakui, bahwa akan ada upaya yang dilakukan pemerintah untuk masyarakat Desa Biaung dan Senganan.

Khususnya warga Banjar Pemanis.

Nantinya, akan bakal dilakukan pembangunan 2024 ini.

Pihaknya akan merampungkan Detail Engenering Desain (DED). 

Paling tidak, sambungnya, butuh sekitar Rp 5 Miliar dalam pembangunan jembatan tersebut.

“Semoga tidak ada halangan. Kami target pembangunan mulai dilakukan April. Estimasi sekitar Rp 5 Miliar dan masih kami detailkan lagi,” bebernya. (ang).

Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved