Sebelum Kandas di Perairan Jungut Batu Nusa Penida, Kapal Naga Mas Perkasa Sempat Tabrak Karang

TRIBUN-BALI.COM, SEMARAPURA - Kapal penangkap ikan kandas di Perairan Jungut Batu Lembongan, Kecamatan Nusa Penida, Klungkung, Bali, Selasa 2 April 2024 malam.

Kapal yang diketahui bernama KM (Kapal Motor) Naga Mas Perkasa 58 membawa 5 ABK (anak buah kapal) tersebut diketahui berlayar dari Pelabuhan Benoa menuju Perairan Ambon.

Kapal yang dinahkodai kapten kapal Fedy Lahiwu itu berlaut dari Pelabuhan Benoa sekitar pukul 17.00 Wita, dan kandas di perairan Jungutbatu, Kecamatan Nusa Penida sekitar pukul 20.30 Wita.

Kapolsek Nusa Penida, Kompol Ida Bagus Putra Sumerta menuturkan, kejadian karamnya kapal tersebut terjadi sekitar pukul 19.30 Wita.

Baca juga: Tim SAR Gabungan Berhasil Evakuasi 5 Kru KM Naga Mas Perkasa 58 di Perairan Jungut Batu Nusa Penida

Kapal itu berangkat dari Pelabuhan Benoa, menuju Pelabuhan Tantui di Ambon.

Ketika sampai di Perairan Jungut Batu Nusa Penida, kapten kapal yang juga nahkoda, Fedy Lahiwu tiba-tiba hendak ke toilet untuk buang air dan mandi.

Ia menyerahkan kemudi kapal tersebut ke salah satu ABK, Riffo Junaedy.

Sekitar 10 menit berlalu setelah dikendalikan Riffo, tiba-tiba saja kapal itu menabrak batu karang.

"yang bersangkutan (Riffo) berteriak, memanggil nahkoda kapal untuk menyerahkan kendali," jelas Putra Sumerta.

Nahkoda kapal yang langsung ambil alih kendali, berupaya untuk atrek kapal.

Namun karena ombak yang cukup besar menghantam dari belakang, membuat kapal itu justru karam di Perairan ShipWreck Desa Jungutbatu.

Perhitungan posisi kandasanya berada kira-kira di koordinat 8°39'S - 115°26'E, berjarak 7,5 mil dari Pelabuhan Sampalan, Nusa Penida

Kantor Pencarian dan Pertolongan Denpasar mendapatkan informasi pagi tadi dari Kapolsek Nusa Penida pada pukul 08.25 Wita.

"Personil dari Unit Siaga SAR Nusa Penida segera diberangkatkan menuju lokasi dengan menggunakan Rigid Inflatble Boat (RIB) 05," ujar Kepala Kantor Basarnas Bali, I Nyoman Sidakarya, Rabu 3 April 2024.

Sementara itu, koordinasi juga dilakukan dengan para nelayan setempat.

Komunikasi masih bisa dilakukan dengan kapten kapal untuk memantau perkembangan kondisi terkini.

"Keadaan cuaca saat ini cukup bersahabat, dengan ketinggian gelombang berkisar 1 meter dan jarak pandang kurang lebih 20 Km," ungkap Nyoman Sidakarya. (mit)

Kumpulan Artikel Klungkung