Hari Raya Idul Fitri
Kapal Jumbo Mulai Beroperasi di Bali, Diharapkan Bisa Mengurai Kepadatan saat Puncak Arus Mudik
kapal-kapal jumbo tersebut rata-rata memiliki kekuatan sekitar 3.000 GT dengan kapasitas 30-50 persen lebih besar dari kapal standar.
Penulis: I Made Prasetia Aryawan | Editor: Putu Dewi Adi Damayanthi
TRIBUN-BALI.COM, NEGARA - Kapal perbantuan dengan kapasitas besar mulai beroperasi Rabu 3 April 2024.
Sebab, peningkatan volume pendataan dan pengguna jasa juga telah terjadi mulai malam kemarin.
Total, ada 6 kapal perbantuan kapasitas besar dengan estimasi lebih besar 30-50 persen dari kapal normal.
Menurut informasi yang diperoleh, kapal besar yang sudah mulai beroperasi khususnya di Dermaga MB IV diantaranya KMP. SURYA AYLA, KMP. NAWASENA serta KMP. JATRA II.
Kapal ini akan beroperasi selama Angkutan Lebaran berlangsung.
Baca juga: Lonjakan Penumpang di Bali Capai 10 Persen Saat Mudik Lebaran, Organda Siapkan 80 Unit Bus Per Hari
"Pagi ini sudah mulai ada lonjakan kendaraan dan kita lakukan pengantongan ke terminal kargo Gilimanuk," kata General Manager PT ASDP Indonesia Ferry Cabang Ketapang, Syamsudin saat dikonfirmasi, Rabu 3 April 2024.
Dia melanjutkan, untuk kapal perbantuan kapasitas jumbo juga sudah mulai dioperasikan.
Total ada enam kapal bantuan dan 50 kapal existing yang disiagakan selama Angkutan Lebaran 2024 ini.
"Pagi tadi sempat ada kepadatan, saat ini sudah mulai terurai. Kemudian kapal bantuan sudah mulai kami operasikan per hari ini. Semoga Angkutan Lebaran 2024 ini berjalan aman, lancar dan selamat," tandasnya.
Terpisah, Pengawas Satuan Pelayanan (Wasatpel) Pelabuhan Kelas I Pelabuhan Gilimanuk, I Made Ria Fran Dharma Yudha menjelaskan, sebelum beroperasi, kapal jumbo perbantuan tersebut juga telah melaksanakan uji standar.
Hasilnya berjalan aman dan siap menyambut Angkutan Lebaran 2024 ini.
Disinggung mengenai kapasitasnya, kapal-kapal jumbo tersebut rata-rata memiliki kekuatan sekitar 3.000 GT dengan kapasitas 30-50 persen lebih besar dari kapal standar.
Diharapkan, kapal jumbo ini berhasil mengurai kepadatan kendaraan saat puncak-puncaknya arus mudik.
"Semoga bisa mengurai kepadatan kendaraan dengan aman, lancar dan selamat," harapnya.
Bagaimana jika terjadi cuaca buruk, Yudha mengakui tentunya akan selalu menginformasikan setiap perkembangan yang ada, termasuk informasi cuaca.
Jika cuaca buruk terjadi tentunya akan dilakukan penundaan keberangkatan sementara untuk mengantisipasi hal yang tak diinginkan terjadi.
"Kami juga mohon maklum kepada pengguna jasa agar memahami situasi dan kondisi yang terjadi. Ketika cuaca buruk mungkin saja dilakukan penutupan sementara untuk mengantisipasi terjadinya hal yang tak diinginkan terjadi," tandasnya.
Kumpulan Artikel Jembrana
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.